JAKARTA. Sejumlah bank daerah (BPD) mulai menyiapkan strategi bisnis pada tahun depan. Demi mempertahankan kinerja, dua BPD yakni Bank Jatim dan Bank DKI fokus mencari peluang dan mengandalkan potensi kredit di masing-masing daerah. Bank Jatim, misalnya, pada tahun depan bakal fokus memperkuat penyaluran kredit ke sektor mikro. Per akhir November tahun ini, outstanding kredit mikro baru mencapai Rp 100 miliar alias 0,44% dari total outstanding kredit yang sebesar Rp 22,32 triliun. "Kami akan meningkatkan penyaluran kredit mikro agar bisa mencapai 20% dari total kredit pada akhir 2014," ungkap Investor Relations Bank Jatim, Ferdian Satyagraha kepada KONTAN, kemarin (13/12). Per akhir November 2013, penyaluran kredit Bank Jatim masih didominasi oleh kredit sektor konsumsi yang sebesar Rp 13,84 triliun atau 62% dari total kredit. Posisi berikutnya adalah kredit korporasi senilai Rp 4,8 triliun atau setara 21,50% total kredit. Kemudian kucuran kredit ritel atau UKM sebesar Rp 3,68 triliun atau 16,48% total kredit.
BPD saling mengandalkan potensi daerah
JAKARTA. Sejumlah bank daerah (BPD) mulai menyiapkan strategi bisnis pada tahun depan. Demi mempertahankan kinerja, dua BPD yakni Bank Jatim dan Bank DKI fokus mencari peluang dan mengandalkan potensi kredit di masing-masing daerah. Bank Jatim, misalnya, pada tahun depan bakal fokus memperkuat penyaluran kredit ke sektor mikro. Per akhir November tahun ini, outstanding kredit mikro baru mencapai Rp 100 miliar alias 0,44% dari total outstanding kredit yang sebesar Rp 22,32 triliun. "Kami akan meningkatkan penyaluran kredit mikro agar bisa mencapai 20% dari total kredit pada akhir 2014," ungkap Investor Relations Bank Jatim, Ferdian Satyagraha kepada KONTAN, kemarin (13/12). Per akhir November 2013, penyaluran kredit Bank Jatim masih didominasi oleh kredit sektor konsumsi yang sebesar Rp 13,84 triliun atau 62% dari total kredit. Posisi berikutnya adalah kredit korporasi senilai Rp 4,8 triliun atau setara 21,50% total kredit. Kemudian kucuran kredit ritel atau UKM sebesar Rp 3,68 triliun atau 16,48% total kredit.