BPD setor dividen hingga 60% dari laba



JAKARTA. Kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD) menyetorkan pembagian laba kepada pemegang saham atau dividen lebih tinggi dibandingkan kelompok bank besar.

Head of Corporate Secretary BPD Jawa Timur Ferdian Satyagraha mengatakan, setoran dividen bank daerah masih tinggi karena bank memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang gemuk. “Kami menyetorkan dividen sebesar 60% untuk perolehan laba di kinerja tahun lalu,” katanya, akhir pekan.

Artinya, BPD Jatim menyetorkan dividen sekitar Rp 616,92 miliar kepada pemegang saham dari total perolehan laba bersih sebesar Rp 1,02 triliun per akhir 2016. Dengan setoran dividen hingga 60%, maka rasio permodalan akan turun sedikit menjadi 20%-21% dari total modal perusahaan sebesar 22%.


Ferdian bilang, Bank Jatim akan mempertahankan modal pada level 20%-21% hingga akhir 2017. Meskipun modal masih tinggi namun perusahaan hanya membidik pertumbuhan kredit sebesar 11% pada tahun ini dengan segmen kredit yang dibidik adalah kredit korporasi, kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta konsumer.

Sementara, Hakim Putratama, Senior Vice President Corporate PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) mengatakan, pihaknya menyetor dividen sebesar 60% dari laba bersih tahun lalu. Artinya, bank yang berpusat di Jawa Barat ini menyetor dividen kepada pemegang saham sekitar Rp 941,4 miliar dari total laba bersih sebesar Rp 1,56 triliun.

Saat ini, pemegang saham BJB mayoritas atau 75% adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten, dan Pemerintah Kota Banten. Sisanya 25% dimiliki oleh beberapa pemegang saham seperti perorangan dalam negeri, institusi dalam negeri, perorangan asing, dan institusi asing.

Hakim bilang, dengan rasio dividen yang besar itu masih menjaga permodalan. BJB mencatat masih memiliki modal sekitar Rp 8,5 triliun dengan ekuitas Rp 9,9 triliun per Desember 2016. Sedangkan secara rasio CAR, BJB memiliki CAR 18,3% per akhir tahun 2016 atau turun 4,2% dibandingkan posisi 22,5% per akhir tahun 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini