JAKARTA. Tahun depan, era perbankan tanpa kantor alias
branchless banking bakal semakin marak. Setelah didominasi perbankan besar, sederet Bank Pembangunan Daerah (BPD) siap beradu otot dengan bank umum di bisnis yang juga dikenal dengan Laku Pandai ini. Setidaknya, enam BPD yang berambisi menggarap bisnis Laku Pandai pada awal 2016. Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana mengatakan, dua bank daerah yang tengah memproses izin Laku Pandai yakni BPD Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) dan BPD Sulawesi Tengah (Bank Sulteng). “Kami lagi cek kesiapan manajemen risiko dari dua BPD tersebut. Jika semuanya lancar, awal tahun akan dibuka layanannya,” ujar Heru kepada KONTAN, kemarin.
Nantinya, menurut Heru, program Laku Pandai BPD akan terintegrasi dengan BPD Net Online. Ini merupakan integrasi sistem teknologi yang menyambungkan seluruh BPD di Tanah Air. Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Kresno Sediarsi mengatakan, ada enam bank daerah yang akan menggarap Laku Pandai. Selain Bank NTT dan Bank Sulteng, ada pula BPD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), BPD Kalimantan Tengah, BPD Sumatra Barat (Bank Nagari), dan BPD Kalimantan Barat. Catatan Asbanda, sederet bank daerah tersebut memasang target bisa merekrut sebanyak 600 agen Laku Pandai di sepanjang tahun depan. Daniel Tagu Dedo, Direktur Utama Bank NTT mengatakan, peluncuran Laku Pandai akan berbarengan dengan peluncuran produk tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) pada awal tahun 2016. Bank NTT bakal menggunakan teknologi unstructured supplementary service data (USSD) atau teknologi pesan singkat dalam memfasilitasi transaksi nasabah Laku Pandai. “Kami bekerjasama dengan Telkomsel untuk mewujudkan ini,” ujar Daniel. Tahap awal, Laku Pandai Bank NTT tersebar di lima lokasi, diantaranya Pulau Rote, Motaain, Maritain, Pulau Sumba dan Noelbaki. Sementara, Direktur Utama BPD DIY, Bambang Setiawan mengatakan, pihaknya mengandalkan layanan pembayaran pelanggan PLN di para agen Laku Pandai mulai awal tahun 2016. Saat ini BPD DIY telah memiliki 10.000 agen. Adu kuat Kendati ingin menjadi tuan rumah di daerah sendiri, rencana bank daerah bakal berhadapan dengan ambisi sederet bank umum kelas kakap. Maklum, sejumlah bank besar sudah memasang target fantastis di bisnis Laku Pandai. Micro and Business Banking Bank Mandiri, Tardi menandaskan, pihaknya bakal melipatgandakan jumlah agen individu dan instansi. Sekarang, bank berlogo pita emas ini sudah mempunyai 6.000 agen individu dan satu agen institusi yaitu Indomaret. "Bank Mandiri sudah memperoleh izin untuk melakukan program Laku Pandai secara nasional pada akhir tahun ini," tambah Tardi. Bank Rakyat Indonesia (BRI) punya tekad sama. Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo menyatakan, pihaknya bakal gencar memperluas jejaring Laku Pandai yang bertajuk BRILink.
Bank spesialis kredit mikro tersebut berambisi menggaet agen BRILink hingga sebanyak 50.000 orang. Sejatinya, angka itu merupakan target akhir tahun ini yang belum tercapai. Hingga akhir September, BRI baru punya 11.755 agen BRILink. Sementara, Bank Negara Indonesia (BNI) berhasrat ingin menggaet sebanyak 30.000-40.000 agen Laku Pandai dari saat ini 30 agen. Sejak diluncurkan pada Maret 2015, ada enam bank konvensional dan satu bank syariah yang berkompetisi di bisnis Laku Pandai. BPD Kaltim menjadi bank daerah pertama di Laku Pandai sejak 15 Desember 2015. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto