KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memperkirakan pembiayaan insentif biodiesel di tahun ini sekitar Rp 7 triliun hingga Rp 9 triliun. Angka ini sudah memperhitungkan insentif untuk B20 yang diterapkan untuk non public service obligation (PSO). Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Edi Wibowo mengatakan, pembayaran selisih biodiesel tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Selain karena porsinya dikurangi, hal ini pun karena selisih harga yang harus dibayarkan lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Agustus ini misalnya, selisih harganya hanya sekitar Rp 500 per liter, dan Juli lalu selisih harganya sekitar Rp 915 per liter. Sementara, tahun lalu selisihnya bisa mencapai Rp 6.000 per liter.
BPDPKS perkirakan tahun ini pembiayaan insentif biodiesel mencapai Rp 9 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memperkirakan pembiayaan insentif biodiesel di tahun ini sekitar Rp 7 triliun hingga Rp 9 triliun. Angka ini sudah memperhitungkan insentif untuk B20 yang diterapkan untuk non public service obligation (PSO). Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Edi Wibowo mengatakan, pembayaran selisih biodiesel tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Selain karena porsinya dikurangi, hal ini pun karena selisih harga yang harus dibayarkan lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Agustus ini misalnya, selisih harganya hanya sekitar Rp 500 per liter, dan Juli lalu selisih harganya sekitar Rp 915 per liter. Sementara, tahun lalu selisihnya bisa mencapai Rp 6.000 per liter.