KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kelapa sawit merupakan salah satu program yang ditugaskan ke Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Hal ini bertujuan untuk bisa meningkatkan produktivitas perkebunan untuk mencapai target produksi Crude Palm Oil (CPO) di tahun 2030 sekitar 67 ton per tahun. Demikian dikatakan Kepala Divisi Program Pelayanan, Direktorat Penyaluran Dana, BPDPKS Arfie Thahar dalam Webinar dan Live Streaming “Dampak Positif Program PSR, Sarpras dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit” seri 3, yang diselenggarakan Media Perkebunan dan BPDPKS, beberapa waktu lalu. Menurut Arfie, untuk mencapai target produksi CPO 67 ton diperlukan keterlibatan SDM yang handal. Karena produktivitas kelapa sawit rakyat masih rendah yakni sekitar 3,6 ton/tahun. Pahahal potensi produksi kelapa sawit bisa sangat tinggi, bahkan di perkebunan besar swasta dengan GAP yang baik dapat mencapai hingga 10 ton per hektar (Ha).
BPDPKS Sebut Pengembangan SDM Dapat Meningkatkan Produktivitas Petani
KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kelapa sawit merupakan salah satu program yang ditugaskan ke Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Hal ini bertujuan untuk bisa meningkatkan produktivitas perkebunan untuk mencapai target produksi Crude Palm Oil (CPO) di tahun 2030 sekitar 67 ton per tahun. Demikian dikatakan Kepala Divisi Program Pelayanan, Direktorat Penyaluran Dana, BPDPKS Arfie Thahar dalam Webinar dan Live Streaming “Dampak Positif Program PSR, Sarpras dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit” seri 3, yang diselenggarakan Media Perkebunan dan BPDPKS, beberapa waktu lalu. Menurut Arfie, untuk mencapai target produksi CPO 67 ton diperlukan keterlibatan SDM yang handal. Karena produktivitas kelapa sawit rakyat masih rendah yakni sekitar 3,6 ton/tahun. Pahahal potensi produksi kelapa sawit bisa sangat tinggi, bahkan di perkebunan besar swasta dengan GAP yang baik dapat mencapai hingga 10 ton per hektar (Ha).