BPFI gelar rights issue Rp 350 miliar



JAKARTA. PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) untuk keperluan modal kerja.

Berdasarkan prospektus ringkas Senin (20/10) perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan ini akan mengeluarkan 700 juta saham baru dalam hajatan ini. Jumlah tersebut setara dengan 41,17% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah HMETD.

Harga saham anyar ini dibanderol Rp 500 per saham. Sehingga, total potensi dana yang akan diraup dari aksi penjaringan dana ini mencapai Rp 350 miliar.


PT Batavia Prima Investama (BPV) yang mengempit 21,04% saham BPFI  akan menjual 72 juta HMETD yang menjadi haknya. Penjualan dilakukan kepada pemilik saham lainnya, PT Batavia Prosperindo International Tbk (BPII).

Batavia Internasional merupakan pemilik 4% saham BPFI. Setelah aksi korporasi ini, kepemilikannya naik menjadi 8,24%. Sedangkan, kepemilikan BPV tersisa 16,81%.

Adapun, Malacca Trust Limited merupakan pemegang saham terbesar BPFI dengan total kepemilikan 54,06%. Sementara porsi publik sebesar 20,9%.

PT Batavia Prosperindo Sekuritas akan bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) pada rights issue ini. Jumlah maksimal saham baru yang akan diserap sebanyak 100 juta saham.

Jika masih ada sisa saham baru yang tidak terserap, maka perseroan tidak akan mengeluarkan sisa saham itu dan kembali masuk portepel BPFI.

"Seluruh dana setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja," ujar manajemen BPFI dalam prospektus ringkas yang terbit hari ini.

Manajemen berharap bisa mengantongi izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 18 November 2014. Dengan demikian, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dapat digelar keesokan harinya, 19 November 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia