BPH Migas akan lelang WJD untuk wilayah Jawa dan Jambi



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) siap untuk memulai lelang ruas transmisi atau Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) pada bulan ini. Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa mengatakan sudah ada beberapa badan usaha yang mengajukan feasibility study (FS) dan Front End Engineering Design (FEED) ke BPH Migas sebagai syarat untuk mengikuti lelang WJD.

"Syarat lelang itu mengajukan FS dan FEED khusus untuk WJD, itu kan mengacu ke permen 04/2018. Nah, kalau tidak salah sudah ada yang memasukkan ke BPH Migas, FS dan FEED-nya,"kata Fanshurullah pada Senin (1/=).

Lebih lanjut Fanshurullah bilang jumlah badan usaha yang sudah memasukkan FS dan FEED hanya ada satu hingga dua badan usaha saja untuk wilayah Jawa dan Jambi. Biarpun begitu, BPH Migas akan tetap melaksanakan lelang WJD pada April ini.


"Jadi memang rencana kami banyak WJD-nya, ternyata satu atau dua, tapi kami pengen April ini sudah mulai lelang;"ungkapnya.

Dari hasil lelang ini, BPH Migas akan menetapkan pemenangnya sebagai pemilik WJD wilayah tersebut dengan kontrak selama 30 tahun. Sementara syarat untuk menjadi pemenang WJD adalah harus memiliki izin niaga. "Yang punya izin niaga, baru nanti kami lihat dan bisa ikut lelang tadi,"kata Fanshurullah.

Selain WJD untuk ruas transmisi yang baru, BPH Migas sejatinya juga harus menetapkan WJD untuk ruas transmisi yang telah ada. Namun WJD eksisting belum bisa ditetapkan karena bekum terbitnya Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi yang baru.

"Nah, yang eksisting itu dikasih waktu 18 bulan di dalam peraturan itu sejak ditetapkannya revisi rencana induk. Rencana induk belum dibuat, kami sudah mengusulkan,"jelas Fanshurullah.

Asal tahu saja, WJD yang rencananya dilelang pada bulan April ini lebih sedikit dari rencana BPH Migas sebelumnya. Paslanya BPH Migas telah menerima 20 usulan wilayah dari badan usaha. Dari 20 usul tersebut ada enam badan usaha yang mengusulkan WJD yang sudah memiliki potensi pasokan gas dan potensi konsumen.

Salah satu dari enam wilayah yang diusulkan olah badan usaha adalah wilayah Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu yang diusulkan oleh PT Pelangi Cakrawala Losarang dengan potensi pasokan dari Pertamina EP Lapangan Cemara dan potensi konsumen dari PT Chang Jul Fanf Indonesia dan PT Tirta Bening Mulia.

Kedua, wilayah Kabupaten Simalungu atau KEK Sei Mangkie yang diusulkan oleh PT Pertagas Niaga dengan potensi pasokan dari Lapangan Gas NSO dan NSB/Regasifokasi Arun. Sementara potensi konsumennya adalah KEK Sei Mangkei dan PT Unilever Oleopetrochemical Indonesia.

Ketiga, wilayah Kabupaten Subang yang diusulkan oleh PT Subang Infra Gas dengan potensi pasokan dari PT Pertamina EP dan potensi konsumen yaitu Pelabuhan Laut Utama Patimbang, Kawasan Industri Patimban, Kota Batu Patimban, dan Power Plant PLTG 250 mmscfd.

Keempat, wilayah Kabupaten Karawang yang diusulkan oleh PT Post Energy Indonesia dengan potensi pasokan dari PT Pertamina EP dan PT PGN (Persero) Tbk. Sementara potensi konsumen yaitu PT Artha Metal Sinergi, PT Dongjin, PT LS Kabel, PT Polychem, PT Softex, dan PT Inoac.

Kelima, wilayah Kawasan Industri Surya Cipta di Ciampel, Karawang, Jawa Barat yang diusulkan PT Surya Energi Parahita. Keenam wilayah Manado, Sulawesi Utara, yang diusulkan oleh PT Sulut Infra Gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini