JAKARTA. Pemerintah memutuskan akan menambah alokasi bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun ini. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sedang menghitung alokasi ke masing-masing daerah di seluruh Indonesia.Sejatinya, BPH Migas akan membeberkan kenaikan kouta BBM subsidi itu tahun ini dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (29/11). Namun, rapat tersebut dibatalkan. "Saya juga tidak tahu kenapa," kata Kepala BPH Migas Tubagus Haryono.Tubagus menegaskan, pemerintah tetap menyediakan BBM bersubsidi sesuai kebutuhan sehingga masyarakat panik. Ketika disinggung berapa rata-rata besaran alokasi ke masing-masing daerah, dia belum bisa memberikan jawaban. Yang jelas, sebelum perpres soal pembatasan BBM bersubsidi terbit, BPH Migas sudah akan menyelesaikan hitung-hitungan alokasi BBM bersubsidi berdasarkan jenis kendaraan maupun daerah. "Termasuk untuk nelayan berapa, ini ikut dihitung," tegasnya.Tahun ini, pemerintah menaikkan kuota BBM bersubsidi dari 36,5 juta kiloliter menjadi 38,37 juta kiloliter. Rinciannya, penambahan premium sebanyak 1,675 juta kiloliter, solar sebanyak 1,609 juta kiloliter dan pengurangan kerosin sebanyak 1,410 juta kilo liter. Sekedar informasi, pada 15 November solar sudah habis dan premium diperkirakan habis pada 3 Desember.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BPH Migas hitung alokasi penambahan BBM subsidi daerah
JAKARTA. Pemerintah memutuskan akan menambah alokasi bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun ini. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sedang menghitung alokasi ke masing-masing daerah di seluruh Indonesia.Sejatinya, BPH Migas akan membeberkan kenaikan kouta BBM subsidi itu tahun ini dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (29/11). Namun, rapat tersebut dibatalkan. "Saya juga tidak tahu kenapa," kata Kepala BPH Migas Tubagus Haryono.Tubagus menegaskan, pemerintah tetap menyediakan BBM bersubsidi sesuai kebutuhan sehingga masyarakat panik. Ketika disinggung berapa rata-rata besaran alokasi ke masing-masing daerah, dia belum bisa memberikan jawaban. Yang jelas, sebelum perpres soal pembatasan BBM bersubsidi terbit, BPH Migas sudah akan menyelesaikan hitung-hitungan alokasi BBM bersubsidi berdasarkan jenis kendaraan maupun daerah. "Termasuk untuk nelayan berapa, ini ikut dihitung," tegasnya.Tahun ini, pemerintah menaikkan kuota BBM bersubsidi dari 36,5 juta kiloliter menjadi 38,37 juta kiloliter. Rinciannya, penambahan premium sebanyak 1,675 juta kiloliter, solar sebanyak 1,609 juta kiloliter dan pengurangan kerosin sebanyak 1,410 juta kilo liter. Sekedar informasi, pada 15 November solar sudah habis dan premium diperkirakan habis pada 3 Desember.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News