JAKARTA. Secara resmi, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melansir hasil penilaiannya atas kinerja PT Pertamina dalam pelaksanaan tugas distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi 2008. Kepala BPH Migas Tubagus Haryono menyebut, setidaknya instansinya menggunakan dua komponen untuk menilai kinerja Pertamina dalam mendistribusikan minyak dan gas. Komponen pertama adalah penyimpanan. BPH Migas menilai, penyimpanan BBM bersubsidi di Depot Utama dan Terminal Transit Pertamina cukup baik. "Tapi, lokasi depot penyimpanan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di luar Jawa, kurang strategis dan kapasitas penyimpanan relatif masih kurang memadai," ujar Tubagus, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (28/1).
BPH Migas Melansir Kinerja Pertamina 2008
JAKARTA. Secara resmi, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melansir hasil penilaiannya atas kinerja PT Pertamina dalam pelaksanaan tugas distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi 2008. Kepala BPH Migas Tubagus Haryono menyebut, setidaknya instansinya menggunakan dua komponen untuk menilai kinerja Pertamina dalam mendistribusikan minyak dan gas. Komponen pertama adalah penyimpanan. BPH Migas menilai, penyimpanan BBM bersubsidi di Depot Utama dan Terminal Transit Pertamina cukup baik. "Tapi, lokasi depot penyimpanan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di luar Jawa, kurang strategis dan kapasitas penyimpanan relatif masih kurang memadai," ujar Tubagus, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (28/1).