KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) merencanakan lelang Wilayah Jaringan Distribusi gas pada Desember mendatang. Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajugio mengungkapkan ada sejumlah indikator yang menunjukkan kesiapan WJD untuk dilelang. Indikator tersebut antara lain, peminat WJD yang cukup banyak, serta ketersediaan pasokan dan permintaan gas yang cukup besar. Baca Juga: BPH Migas fokus kembangkan distribusi gas di Indonesia bagian timur “Harapannya seandainya November ada penyesuaian rencana induk (Rencana Induk Jaringan Gas Bumi/RIJGBN) maka Desember sudah bisa jalan (lelang). Kan sudah lengkap datanya,” ujar Jugi di Jakarta, Selasa (29/10). Untuk memantapkan rencana lelang, Jugi mengungkapkan BPH Migas masih terus melakukan kordinasi dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM. Lebih jauh Jugi bilang WJD yang sudah siap dilelang merupakan wilayah yang telah melengkapi aspek Feasibility Study (FS) dan Front End Engineering Design (FEED) serta telah memiliki usulan. Menurutnya, masih ada beberapa wilayah distribusi dimana para Badan Usaha (BU) baru memasukkan usulan serta ada pula yang dalam tahapan benar-benar baru. Asal tahu saja, BPH Migas sempat mengungkapkan enam WJD yang akan dilelang. Keenam wilayah ini meliputi Kawasan Industri Surya Cipta, Kawasan Trans Heksa di Karang, Wilayah Losarang di Indramayu, Wilayah Subang, Sei Mangkei di Medan, serta wilayah Manado. Baca Juga: BPH Migas siapkan jaringan bistribusi untuk topang pasokan gas ke ibu kota baru Disisi lain, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menjelaskan dalam pertemuan dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kementerian ESDM menyatakan dukungan dalam pengembangan tata kelola gas. "Akan segera terbitkan Keputusan Menteri ESDM yang merupakan revisi RIJGBN yang ada saat ini. Jika SK telah keluar maka BPH Migas akan melelang," sebut pria yang kerap disapa Ivan ini, Selasa (29/10). Lebih jauh, Ivan menekankan pentingnya penataan WJD khususnya demi mengoptimalkan produksi gas untuk sektor dalam negeri. Menurutnya, pemanfaatan gas untuk ekspor hanya akan menjadi komoditas yang menghasilkan pendapatan negara. “Tapi kalau untuk dalam negeri bisa untuk menggerakkan manufaktur, pabrik-pabrik, sehingga punya nilai tambah. Contohnya, hasil keramik yang diekspor,” kata Ivan.
BPH Migas rencanakan lelang Wilayah Jaringan Distribusi gas di Desember
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) merencanakan lelang Wilayah Jaringan Distribusi gas pada Desember mendatang. Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajugio mengungkapkan ada sejumlah indikator yang menunjukkan kesiapan WJD untuk dilelang. Indikator tersebut antara lain, peminat WJD yang cukup banyak, serta ketersediaan pasokan dan permintaan gas yang cukup besar. Baca Juga: BPH Migas fokus kembangkan distribusi gas di Indonesia bagian timur “Harapannya seandainya November ada penyesuaian rencana induk (Rencana Induk Jaringan Gas Bumi/RIJGBN) maka Desember sudah bisa jalan (lelang). Kan sudah lengkap datanya,” ujar Jugi di Jakarta, Selasa (29/10). Untuk memantapkan rencana lelang, Jugi mengungkapkan BPH Migas masih terus melakukan kordinasi dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM. Lebih jauh Jugi bilang WJD yang sudah siap dilelang merupakan wilayah yang telah melengkapi aspek Feasibility Study (FS) dan Front End Engineering Design (FEED) serta telah memiliki usulan. Menurutnya, masih ada beberapa wilayah distribusi dimana para Badan Usaha (BU) baru memasukkan usulan serta ada pula yang dalam tahapan benar-benar baru. Asal tahu saja, BPH Migas sempat mengungkapkan enam WJD yang akan dilelang. Keenam wilayah ini meliputi Kawasan Industri Surya Cipta, Kawasan Trans Heksa di Karang, Wilayah Losarang di Indramayu, Wilayah Subang, Sei Mangkei di Medan, serta wilayah Manado. Baca Juga: BPH Migas siapkan jaringan bistribusi untuk topang pasokan gas ke ibu kota baru Disisi lain, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menjelaskan dalam pertemuan dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kementerian ESDM menyatakan dukungan dalam pengembangan tata kelola gas. "Akan segera terbitkan Keputusan Menteri ESDM yang merupakan revisi RIJGBN yang ada saat ini. Jika SK telah keluar maka BPH Migas akan melelang," sebut pria yang kerap disapa Ivan ini, Selasa (29/10). Lebih jauh, Ivan menekankan pentingnya penataan WJD khususnya demi mengoptimalkan produksi gas untuk sektor dalam negeri. Menurutnya, pemanfaatan gas untuk ekspor hanya akan menjadi komoditas yang menghasilkan pendapatan negara. “Tapi kalau untuk dalam negeri bisa untuk menggerakkan manufaktur, pabrik-pabrik, sehingga punya nilai tambah. Contohnya, hasil keramik yang diekspor,” kata Ivan.