KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebut ada 404 kasus penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di tahun 2019 lalu. Maraknya kasus penyelewengan ini membuat PT Pertamina berkomitmen untuk merampungkan digitalisasi nozzle. Sebelumnya, Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid menyebut, di bulan Juni mendatang, digitalisasi nozzle sudah di seluruh Indonesia. "Sekarang sudah terinstal sekitar 3.700 hingga 4.000 SPBU dari target 5.518 SPBU," ujar Mas'ud. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 3.300 SPBU yang terintegrasi dengan sistem pembayaran melalui LinkAja.
BPH Migas temukan 404 kasus penyelewengan BBM, Pertamina kebut digitalisasi nozzle
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebut ada 404 kasus penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di tahun 2019 lalu. Maraknya kasus penyelewengan ini membuat PT Pertamina berkomitmen untuk merampungkan digitalisasi nozzle. Sebelumnya, Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid menyebut, di bulan Juni mendatang, digitalisasi nozzle sudah di seluruh Indonesia. "Sekarang sudah terinstal sekitar 3.700 hingga 4.000 SPBU dari target 5.518 SPBU," ujar Mas'ud. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 3.300 SPBU yang terintegrasi dengan sistem pembayaran melalui LinkAja.