KONTAN.CO.ID - JAKARTA.PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) mengungkap peluang meningkatnya pendapatan setelah Badan Penyelenggara Haji (BPH) tidak lagi berada dibawah Kementerian Agama (Kemenag). "Peluang untuk peningkatan pendapatan tentu ada, apalagi kita sudah membuka subsidery (anak usaha) di Saudi Arabia," ungkap Presiden Direktur PT Arsy Buana Travelindo Saiful Bahri, saat dihubungi Kontan, Jumat (25/10). Sebelumnya, pada awal tahun ini HAJJ tercatat telah memasuki pasar lokal Arab Saudi dan global melalui pendirian anak usaha, yaitu Arsy Buana Travelindo (ABT) LLC, yang sepenuhnya dimiliki oleh perseroan dan telah memperoleh lisensi dari Kementerian Investasi Kerajaan Arab Saudi (MISA). Baca Juga: BPH Pisah dari Kemenag, Ini Respon Pengusaha Travel Haji dan Umroh Meski belum bisa memprediksi besar kenaikan pendapatan, Saiful mengatakan kenaikan ini didukung dari sumber pendapatan perseroan yang salah satunya adalah sebagai penyedia akomodasi bagi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) atau Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). "Mudah-mudahan dengan adanya badan baru ini, dapat melibatkan kita untuk sebagai penyedia akomodasi bagi jemaah haji reguler," tambahnya. Ia juga berharap kedepan BPH dapat mendukung visi Arab Saudi 2030 terkait haji dan umrah. "Sehingga kemudahan-kemudahan baik untuk masyarakat yang ingin umrah/haji, dan untuk pelaku industri tanah air dalam hal ini PPIU/PIHK bisa bersinergi lebih baik lagi," tutupnya. Sebagai tambahan informasi, presiden ke-8 Indonesia, Prabowo Subianto telah resmi membentuk Badan Penyelenggara Haji (BPH). Hal ini ditandai dengan pelantikan Kepala Penyelenggara dan Wakilnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10). Adapun, pengangkatan keduanya berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 144 P Tahun 2024 tentang Badan penyelenggara Haji. Sebelumnya, BPH berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Baca Juga: Badan Haji Bentuk Keseriusan Prabowo dalam Penyelenggaraan Haji
BPH Pisah dari Kemenag, Arsy Buana Travelindo Ungkap Peluang Peningkatan Pendapatan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) mengungkap peluang meningkatnya pendapatan setelah Badan Penyelenggara Haji (BPH) tidak lagi berada dibawah Kementerian Agama (Kemenag). "Peluang untuk peningkatan pendapatan tentu ada, apalagi kita sudah membuka subsidery (anak usaha) di Saudi Arabia," ungkap Presiden Direktur PT Arsy Buana Travelindo Saiful Bahri, saat dihubungi Kontan, Jumat (25/10). Sebelumnya, pada awal tahun ini HAJJ tercatat telah memasuki pasar lokal Arab Saudi dan global melalui pendirian anak usaha, yaitu Arsy Buana Travelindo (ABT) LLC, yang sepenuhnya dimiliki oleh perseroan dan telah memperoleh lisensi dari Kementerian Investasi Kerajaan Arab Saudi (MISA). Baca Juga: BPH Pisah dari Kemenag, Ini Respon Pengusaha Travel Haji dan Umroh Meski belum bisa memprediksi besar kenaikan pendapatan, Saiful mengatakan kenaikan ini didukung dari sumber pendapatan perseroan yang salah satunya adalah sebagai penyedia akomodasi bagi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) atau Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). "Mudah-mudahan dengan adanya badan baru ini, dapat melibatkan kita untuk sebagai penyedia akomodasi bagi jemaah haji reguler," tambahnya. Ia juga berharap kedepan BPH dapat mendukung visi Arab Saudi 2030 terkait haji dan umrah. "Sehingga kemudahan-kemudahan baik untuk masyarakat yang ingin umrah/haji, dan untuk pelaku industri tanah air dalam hal ini PPIU/PIHK bisa bersinergi lebih baik lagi," tutupnya. Sebagai tambahan informasi, presiden ke-8 Indonesia, Prabowo Subianto telah resmi membentuk Badan Penyelenggara Haji (BPH). Hal ini ditandai dengan pelantikan Kepala Penyelenggara dan Wakilnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10). Adapun, pengangkatan keduanya berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 144 P Tahun 2024 tentang Badan penyelenggara Haji. Sebelumnya, BPH berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Baca Juga: Badan Haji Bentuk Keseriusan Prabowo dalam Penyelenggaraan Haji