JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan belum berhenti berusaha menambah peserta baru. Setelah mengajak pengusaha tempat hiburan malam dan restoran, serta blusukan ke pasar-pasar tradisional, kini BPJS Ketenagakerjaan merangkul buruh sektor garmen. Penyerapan kepesertaan dan iuran dari buruh sektor garmen akan mendongkrak jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, khususnya di wilayah kerja Bogor 2. Hal ini dikarenakan, sektor garmen memiliki jumlah tenaga kerja yang bejibun. Sudirman Simamora, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Bogor 2 mengatakan, selama ini, pihaknya fokus menggarap sektor garmen atawa padat karya. “Karena, sektor ini memiliki potensi tenaga kerja cukup banyak, meski terjadi rotasi keluar masuk tenaga kerja yang juga tinggi,” ujarnya dalam rilis yang diterima KONTAN, Kamis (17/4).
BPJS berusaha merangkul buruh garmen
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan belum berhenti berusaha menambah peserta baru. Setelah mengajak pengusaha tempat hiburan malam dan restoran, serta blusukan ke pasar-pasar tradisional, kini BPJS Ketenagakerjaan merangkul buruh sektor garmen. Penyerapan kepesertaan dan iuran dari buruh sektor garmen akan mendongkrak jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, khususnya di wilayah kerja Bogor 2. Hal ini dikarenakan, sektor garmen memiliki jumlah tenaga kerja yang bejibun. Sudirman Simamora, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Bogor 2 mengatakan, selama ini, pihaknya fokus menggarap sektor garmen atawa padat karya. “Karena, sektor ini memiliki potensi tenaga kerja cukup banyak, meski terjadi rotasi keluar masuk tenaga kerja yang juga tinggi,” ujarnya dalam rilis yang diterima KONTAN, Kamis (17/4).