BPJS Kesehatan Akui Masih Ada Pelayanan Diskriminatif ke Peserta BPJS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Kesehatan mengakui masih ada pelayanan kesehatan di rumah sakit yang diskriminatif terhadap peserta BPJS Kesehatan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan pihaknya pernah mendapatkan laporan bahwa peserta BPJS Kesehatan tidak langsung mendapatkan pelayanan kesehatan seperti yang didapatkan oleh pasien non BPJS.

"Di rumah sakit, biasanya kalau peserta BPJS Kesehatan dibilang (pelayanan) penuh. Kalau yang bayar bisa langsung, tapi itu oknum," jelas Ali dalam launching transformasi mutu layanan JKN, di Jakarta, Senin (2/10).


Baca Juga: Cakupan Peserta BPJS Kesehatan Mencapai 94,6% Per 1 September 2023

Namun, ia memastikan bahwa hal tersebut hanya dilakukan oleh oknum tertentu. Menurutnya, saat ini sudah banyak rumah sakit yang memberikan pelayanan kepada peserta BPJS secara adil.

BPJS Kesehatan juga sudah melakukan mitigasi akan hal itu. Beberpa diantaranya seperti memasukan poin anti diskriminasi di dalam kontrak kerja sama antara BPJS Kesehatan dan rumah sakit.

Kemudian, pengembangan metode pengukuran pelayanan melalui pengisian Kesan Pesan Peserta Setelah Layanan (KESSAN) yang dilakukan peserta BPJS.

"Peserta bisa memberikan masukan, bahkan bintang seperti pesan makanan, harapanya biar bisa memilih layanan kesehatan dengan penilaian yang baik," terang Ali.

Selain itu, dari segi pembiyaan, Ali juga memastikan, BPJS memberikan uang muka klaim kepada pihak rumah sakit untuk memastikan pelayann kesehatan peserta BPJS tidak terhambat.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan pada Tahun 2025 Belum Dipastikan Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat