JAKARTA. Rapor keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih merah. Sampai dengan Oktober 2015, BPJS Kesehatan masih mencatatkan defisit sebesar Rp 2,3 triliun. Kepala Departemen Komunikasi dan Humas BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi mengatakan, defisit terjadi lantaran biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan untuk membayar klaim rumahsakit lebih tinggi ketimbang jumlah iuran yang diterima. Hingga Oktober tahun ini, BPJS Kesehatan mengantongi pendapatan dari iuran peserta senilai Rp 43,9 triliun. Sedangkan, biaya manfaat yang dibayarkan BPJS Kesehatan mencapai sekitar Rp 46,2 triliun. "Kami terus mendorong agar jumlah peserta BPJS Kesehatan lebih banyak lagi," ujar Irfan, pekan lalu.
BPJS Kesehatan masih tekor Rp 2,3 triliun
JAKARTA. Rapor keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih merah. Sampai dengan Oktober 2015, BPJS Kesehatan masih mencatatkan defisit sebesar Rp 2,3 triliun. Kepala Departemen Komunikasi dan Humas BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi mengatakan, defisit terjadi lantaran biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan untuk membayar klaim rumahsakit lebih tinggi ketimbang jumlah iuran yang diterima. Hingga Oktober tahun ini, BPJS Kesehatan mengantongi pendapatan dari iuran peserta senilai Rp 43,9 triliun. Sedangkan, biaya manfaat yang dibayarkan BPJS Kesehatan mencapai sekitar Rp 46,2 triliun. "Kami terus mendorong agar jumlah peserta BPJS Kesehatan lebih banyak lagi," ujar Irfan, pekan lalu.