BPJS Ketenagakerjaan kantongi hasil investasi Rp 13,24 triliun akhir Mei 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatatkan kinerja yang apik di sepanjang bulan Januari hingga Mei 2018. Hasil investasi lembaga negara ini tumbuh dua digit dari tahun lalu.

Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh mengatakan, perseroan mengantongi hasil investasi Rp 13,24 triliun hingga bulan Mei 2018. Jumlah itu naik 17,68% dari periode yang sama di tahun lalu yakni Rp 11,25 triliun.

Kenaikan hasil investasi tersebut, karena perseroan tempat membaca kondisi perekonomian dan kebutuhan liabilitas perusahaan. Terlihat, bagaimana lembaga ini pandai menempatkan instrumen investasi, yang sejalan dengan rencana perusahaan.


“Kenaikan investasi tersebut didorong oleh penambahan iuran, pengelolaan dana, pembacaan kondisi pasar dan perekonomian yang mendukung,” kata Utoh kepada Kontan.co.id, Selasa (26/6).

Adapun hasil investasi sebesar Rp 13,24 triliun, dialokasikan ke sejumlah instrumen investasi yakni surat utang 61%, saham 19%, deposito 9%, reksadana 10% dan sisanya investasi langsung. Dari penempatan portofolio investasi tersebut, BPJS Ketengakerjaan bisa mencatat rasio imbal hasil atau yield on investmen (YOI) sebesar 9,86%.

Dalam hal ini, mayoritas investasi ditaruh ke surat utang karena mempertimbangkan tingkat liabilitas perusahaan yang besar. Maka dari itu, BPJS Ketenagakerjaan menaruh sebagian besar dananya ke investasi jangka panjang dan ini sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Saat ini perserta BPJS Ketenagakerjaan, ada sekitar 47,49 juta orang yang terdaftar dan 27,69 juta orang, sebagai peserta aktif. Sampai akhir tahun, ditargetkan total peserta terdaftar bisa tumbuh 12% dan perserta aktif 22%, atau naik menjadi 29,6 juta orang.

Sementara itu, di sepanjang tahun 2018, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan hasil investasi di angka Rp 32 triliun. Sedangkan dana kelola perseroan diharapkan bisa mencapai Rp 367,88 triliun sampai akhir tahun.

Dari target dana kelola tersebut, perusahaan asuransi sosial ini sudah mengumpulkan dana kelola sebesar Rp 327,66 triliun, atau naik 17% hingga Mei 2018. Artinya, perseroan harus mengumpulkan dana kelola Rp 40,22 triliun lagi, sehingga target terpenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia