BPJS Ketenagakerjaan perbesar investasi properti



JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bakal lebih serius untuk menempatkan porsi investasi di properti. Perbesaran portofolio pada instrumen tersebut bakal dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Elvyn Masassya Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengatakan perbesaran portofolio investasi properti ini bakal mereka lakukan di semester kedua nanti. Dimana tadinya porsi investasi properti baik langsung maupun tidak langsung baru mencapai 5% dari total dana kelolaan mereka. "Porsinya akan kita naikkan jadi 30%," kata dia, Kamis (16/4). Rinciannya, penempatan dana properti langsung akan mencapai 10% dari dana kelolaan. Sementara 20% lagi ditempatkan secara indirect. Untuk penempatan langsung sendiri, Elvyn bilang investasi bisa dilakukan dengan membangun atau membeli bangunan. BPJS Ketenagakerjaan disebutnya memang punya beberapa rencana pembangunan properti, diantaranya membangun enam rusunawa untuk pekerja di enam lokasi. Lokasinya sendiri tersebar di Sumatera, Jawa, sampai Sulawesi. "Untuk direct di properti kita alokasikan dana sampai Rp 5 triliun," ujar dia. Sementara secara tidak langsung misalnya akan dilakukan dengan membeli obligasi dari perusahaan properti. Namun alokasi dana untuk obligasi ini belum bisa ditetapkan karena tergantung penerbitan obligasi yang akan dilakukan pengusaha properti sendiri. Langkah BPJS Ketenagakerjaan untuk memperbesar dana di properti sendiri dilakukan agar bisa lebih memenuhi kebutuhan hunian di kalangan pekerja dengan mendirikan rusunawa. Selain itu, investasi properti juga dinilai menawarkan imbal hasil yang tinggi dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan