JAKARTA. Hasil investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tahun lalu cukup memuaskan. Perusahaan yang dulu bernama Jamsostek ini mampu melebihi target hasil investasi 2014. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengatakan sepanjang tahun lalu, BPJS Ketenagakerjaan bisa mencatatkan hasil investasi Rp 17,3 triliun atau sekitar 9,25% dari total dana kelolaan. Padahal target yang dipatok sepanjang 2014 adalah sebesar Rp 15,8 triliun. Hasil investasi ini diperoleh dari terus membaiknya iklim investasi dan pasar finansial di tahun lalu. Ditambah lagi, jumlah dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan yang terus menggemuk.
Jumlah dana kelolaan memang meningkat cukup besar. Elvyn mengatakan, dana kelolaan BPJS mencapai Rp 187 triliun hingga tutup tahun 2014. Jumlah dana kelolaan ini juga melebihi target yang dipatok pada awal tahun di angka Rp 185 triliun. Selain dari iuran rutin peserta yang sudah ada, penambahan jumlah peserta yang melampaui target turut mendorong dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan. Awalnya, badan jaminan sosial ini mematok target peserta sebanyak 15,3 juta orang hingga tutup tahun. Realisasi jumlah peserta sampai akhir Desember lalu justru mencapai 16,9 juta peserta. Perubahan portofolio Dari sisi instrumen investasi, deposito menjadi tempat parkir utama dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan. Sekitar 40% dana investasi masuk ke keranjang deposito. Portofolio terbesar kedua adalah reksadana sebesar 30%. BPJS Ketenagakerjaan juga menaruh sekitar 22% dana kelolaan di instrumen saham dan obligasi. Sedangkan sisanya berada di beberapa instrumen lain yakni properti dan penyertaan modal. Tahun lalu, BPJS Ketenagakerjaan memperbesar porsi deposito dari sebelumnya di kisaran 30%. Penambahan dana di deposito ini antara lain karena ada beberapa obligasi yang jatuh tempo. BPJS Ketenagakerjaan juga menjual beberapa investasi di saham karena kinerjanya kurang memuaskan. Nah, dana dari obligasi yang jatuh tempo dan penjualan saham ini ditempatkan di deposito. "Selain itu kami memang harus memperbesar investasi di deposito sesuai dengan aturan yang ada di PP Nomer 99 Tahun 2013," kata Elvyn.
Melihat kinerja tahun lalu, Elvyn optimistis, pihaknya bisa meraup target lebih tinggi di tahun ini. Dari sisi hasil investasi, pihaknya menargetkan bisa mencapai Rp 20,2 triliun atau meningkat 16,7%. Hal ini ditopang oleh meningkatnya dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan di 2015 ini. Elvyn berharap, dana kelolaan bisa naik 19% atau mencapai Rp 220 triliun hingga tutup tahun 2015. Ia menambahkan, kenaikan dana kelolaan sejalan dengan target kepesertaan yang juga makin besar. Tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan pertumbuhan peserta sebesar 18% menjadi 20 juta peserta. Nah, perubahan portofolio investasi akan tergantung pada kondisi pasar nanti. "Sepertinya komposisi investasi akan tetap dipertahankan," imbuh dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan