KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengaku cukup optimistis dengan prospek kinerja investasi di tahun ini. Dus, hasil investasi yang didapat pun diyakini bisa meningkat secara optimal. Deputi Direktur Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Banja Utoh bilang, selama tahun kemarin pihaknya mencatatkan angka imbal hasil investasi senilai Rp 26,71 Triliun. Nah untuk tahun ini, target imbal hasil investasi yang dipasang badan sosial eks PT Jamsostek ini meningkat di kisaran 20% dari tahun lalu. "Target hasil investasi kami tahun ini sekitar Rp 32 triliun," kata dia, Jumat (23/2). Untuk menggenjot hasil investasi di tahun ini, dia BPJS Ketenagakerjaan tak akan banyak melakukan perubahan portofolio investasi. Soalnya ada sejumlah pertimbangan yang harus dilakukan dalam penempatan dana yang dilakukan. "Selain melihat kondisi market kami juga harus menyesuaikan diri dengan aturan yang ada," lanjut Utoh. Di tahun lalu, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan banyak disimpan di instrumen surat utang. Porsinya mencapai 58,70% dari total dana kelolaan yang mencapai Rp 317,26 triliun. Selanjutnya penempatan pada instrumen saham dengan porsi sekitar 19%. Sementara itu, porsi deposito mencapai 12,46% dan reksadana sebesar 9,13%. Sisanya disimpan di properti dan penyertaan masing-masing sebesar 0,58% dan 0,13%. Ia menyebut penempatan dana di surat utang masih menjadi pilihan utama BPJS Ketenagakerjaan di tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BPJS Ketenagakerjaan targetkan imbal hasil investasi Rp 32 triliun tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengaku cukup optimistis dengan prospek kinerja investasi di tahun ini. Dus, hasil investasi yang didapat pun diyakini bisa meningkat secara optimal. Deputi Direktur Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Banja Utoh bilang, selama tahun kemarin pihaknya mencatatkan angka imbal hasil investasi senilai Rp 26,71 Triliun. Nah untuk tahun ini, target imbal hasil investasi yang dipasang badan sosial eks PT Jamsostek ini meningkat di kisaran 20% dari tahun lalu. "Target hasil investasi kami tahun ini sekitar Rp 32 triliun," kata dia, Jumat (23/2). Untuk menggenjot hasil investasi di tahun ini, dia BPJS Ketenagakerjaan tak akan banyak melakukan perubahan portofolio investasi. Soalnya ada sejumlah pertimbangan yang harus dilakukan dalam penempatan dana yang dilakukan. "Selain melihat kondisi market kami juga harus menyesuaikan diri dengan aturan yang ada," lanjut Utoh. Di tahun lalu, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan banyak disimpan di instrumen surat utang. Porsinya mencapai 58,70% dari total dana kelolaan yang mencapai Rp 317,26 triliun. Selanjutnya penempatan pada instrumen saham dengan porsi sekitar 19%. Sementara itu, porsi deposito mencapai 12,46% dan reksadana sebesar 9,13%. Sisanya disimpan di properti dan penyertaan masing-masing sebesar 0,58% dan 0,13%. Ia menyebut penempatan dana di surat utang masih menjadi pilihan utama BPJS Ketenagakerjaan di tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News