JAKARTA. Pemerintah akan segera memanggil PT Lintas Marga Sedaya selaku pemilik konsesi jalan tol Cikampek-Palimanan."Pemanggilan ini terkait dengan progres pengerjaan jalan tol yang lambat," jelas Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Achmad Gani Ghazaly, Jumat (27/12).Ia mengungkapkan, pihak BPJT telah mengirimkan panggilan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ini.“Progres konstruksinya tidak seperti yang ditargetkan. Oleh karena itu akan kami panggil dan ditanyakan kenapa ini terjadi,” katanya.Gani menyatakan bahwa pengadaan lahan di tol tersebut sudah mencapai 99,9%, sedangkan progres konstruksi baru mencapai 12%. Ia bilang capaian ini sangat rendah jika dibandingkan dengan target akhir tahun yang seharusnya mencapai 30%.Pada awalnya pembangunan jalan tol ini diklaim sesuai target, namun semenjak beberapa bulan selanjutnya Gani menyebut pembangunannya saat ini cenderung minus.“Kami akan pertanyakan apa kendalanya,apakah ada kendala lain diluar masalah teknis,” katanya.Gani mengingatkan seharusnya pembangunan jalan tol sepanjang 116 kilomenter (km) ini tidak terkendala. Pasalnya, sindikasi perbankan juga sudah mulai mencairkan pinjaman mereka sebesar Rp 2 triliun dari total komitmen pinjaman sebesar Rp 8,8 triliun.Lebih lanjut, Gani mengatakan cuaca hujan yang saat ini terjadi memang telah mengganggu pengerjaan tanah. Namun, untuk pengerjaan fisik lainnya seperti jembatan seharusnya tidak terganggu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BPJT akan memanggil BUJT Tol Cikampek-Paliman
JAKARTA. Pemerintah akan segera memanggil PT Lintas Marga Sedaya selaku pemilik konsesi jalan tol Cikampek-Palimanan."Pemanggilan ini terkait dengan progres pengerjaan jalan tol yang lambat," jelas Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Achmad Gani Ghazaly, Jumat (27/12).Ia mengungkapkan, pihak BPJT telah mengirimkan panggilan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ini.“Progres konstruksinya tidak seperti yang ditargetkan. Oleh karena itu akan kami panggil dan ditanyakan kenapa ini terjadi,” katanya.Gani menyatakan bahwa pengadaan lahan di tol tersebut sudah mencapai 99,9%, sedangkan progres konstruksi baru mencapai 12%. Ia bilang capaian ini sangat rendah jika dibandingkan dengan target akhir tahun yang seharusnya mencapai 30%.Pada awalnya pembangunan jalan tol ini diklaim sesuai target, namun semenjak beberapa bulan selanjutnya Gani menyebut pembangunannya saat ini cenderung minus.“Kami akan pertanyakan apa kendalanya,apakah ada kendala lain diluar masalah teknis,” katanya.Gani mengingatkan seharusnya pembangunan jalan tol sepanjang 116 kilomenter (km) ini tidak terkendala. Pasalnya, sindikasi perbankan juga sudah mulai mencairkan pinjaman mereka sebesar Rp 2 triliun dari total komitmen pinjaman sebesar Rp 8,8 triliun.Lebih lanjut, Gani mengatakan cuaca hujan yang saat ini terjadi memang telah mengganggu pengerjaan tanah. Namun, untuk pengerjaan fisik lainnya seperti jembatan seharusnya tidak terganggu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News