KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) terus mendorong penggunaan kendaraan umum. Armada angkutan transportasi massal akan terus ditambah, di samping juga memberlakukan aturan pembatasan kendaraan pribadi yang lebih advance. Bambang Prihartono, Kepala BPTJ, mengatakan, jika pergerakan orang di Jakarta setiap harinya telah meningkat hingga lebih dari dua kali lipat. Dari 47,5 juta orang tahun 2015, menjadi 88 juta orang pada 2018. Baca Juga: Macet parah, BPTJ: Jalan Margonda, Kalimalang dan Daan Mogot perlu ERP
BPJT klaim kebijakan ganjil genap membuat pengguna transportasi massal meningkat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) terus mendorong penggunaan kendaraan umum. Armada angkutan transportasi massal akan terus ditambah, di samping juga memberlakukan aturan pembatasan kendaraan pribadi yang lebih advance. Bambang Prihartono, Kepala BPTJ, mengatakan, jika pergerakan orang di Jakarta setiap harinya telah meningkat hingga lebih dari dua kali lipat. Dari 47,5 juta orang tahun 2015, menjadi 88 juta orang pada 2018. Baca Juga: Macet parah, BPTJ: Jalan Margonda, Kalimalang dan Daan Mogot perlu ERP