BPJT targetkan dua ruas tol ini bisa beroperasi penuh pada Lebaran 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan dua ruas tol sudah dapat beroperasi penuh pada hari raya Idul Fitri 2020 mendatang. Kedua ruas tol ini tidak terhambat pengerjaannya, meskipun saat ini wabah virus Corona semakin meluas.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Konstruksi telah menerbitkan Protokol Pencegahan Covid-19 di Proyek Konstruksi.

Kemudian, BPJT telah meneruskan protokol tersebut kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) agar pelaksanaan proyek konstruksi di lapangan tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, serta keselamatan publik dan lingkungan pada setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi.


Baca Juga: Hutama Karya targetkan dua ruas tol selesai April

"Dengan adanya upaya peningkatan keselamatan konstruksi tersebut, kinerja pelaksanaan pekerjaan konstruksi termasuk target penyelesaian di lapangan sesuai jangka waktu yang telah direncanakan," ujar Danang kepada Kontan.co.id, Kamis (26/3).

Secara detail, rincian dari kedua jalan tol tersebut adalah, pertama, satu seksi di ruas jalan tol Kayu Agung - Palembang - Betung, yaitu Seksi 1 Tahap 1A Kayu Agung - Jakabaring sepanjang 33 km. Adapun progres pembebasan lahan di jalur ini telah mencapai 100% dengan progres konstruksi yang juga mencapai 100%.

Estimasi target penyelesaian konstruksi ini sesuai dengan yang dijadwalkan, yaitu pada Maret 2020. Rencananya, ruas tol ini sudah dapat beroperasi secara penuh untuk pelayanan lebaran.

Kedua, satu seksi di ruas jalur tol Pandaan - Malang, yaitu seksi 5 Pakis - Malang sepanjang 3,1 km. Adapun progres pembebasan lahan di jalur ini mencapai 87,80%, sedangkan progres fisiknya sudah mencapai 100%.

Estimasinya, target penyelesaian konstruksi jalan tol ini dijadwalkan pada Maret 2020. Meskipun progres pembebasan lahan belum sepenuhnya selesai, tetapi rencananya saat pelayanan lebaran ruas tol ini sudah dapat beroperasi penuh.

Baca Juga: Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) bisa dilewati April mendatang

Lebih lanjut, Danang memaparkan potensi keterlambatan penyelesaian proyek infrastruktur jalan tol ini di antaranya diakibatkan oleh adanya aturan kebijakan pembatasan jam kerja.

"Selain itu, adanya aturan kebijakan pembatasan jumlah tenaga kerja, serta adanya potensi hambatan dalam penyediaan pasokan sumber daya material untuk pelaksanaan konstruksi di lapangan," kata Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi