BPJT Ungkap Nilai Investasi Tol Probolinggo-Banyuwangi



KONTAN.CO.ID - PROBOLINGGO. Pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1 terus berjalan. Tim Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan Kontan berkesempatan mengunjungi proyek tersebut pada akhir Juli 2024 lalu, tepatnya di Seksi 1 Gending-Kraksaan dan Seksi 3 Paiton-Besuki. 

Sebagaimana diketahui, pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1 terdiri dari tiga seksi dengan total panjang mencapai 49,68 km. Rinciannya, Seksi 1 Gending-Kraksaan mempunyai panjang 12,88 km, Seksi 2 Kraksaan-Paiton 11,20 km, dan Seksi 3 Paiton-Besuki 25,60 km. 

Perjalanan kunjungan di Seksi 1 dimulai dengan memasuki jalanan sepanjang 2 km yang masih dalam proses pengurukan tanah. Nantinya, jalan ini akan menjadi jalan akses menuju jalan tol utama di daerah Kraksaan, Probolinggo.


Terlihat tumpukan batu kerikil dan tanah di beberapa titik. Excavator bekerja memindahkan tumpukan tanah dari satu titik ke bagian jalan tersebut. Truk pengangkut material proyek juga terlihat terus lalu lalang. 

Setelah berkendara 2 km yang terasa lama karena jalanan yang begitu bergelombang, Tim Jelajah sampai di bagian jalan tol utama. Di kanan kiri, terlihat terhampar sawah yang diselingi dengan pertanian tembakau.

Pengerjaan jalan tol di bagian ini sudah dalam tahap pengecoran akhir. Namun, saat Tim Jelajah berkunjung ke sana pada siang hari, mesin pengecor jalan tol sedang tidak bekerja.

Pasalnya, pengecoran hanya dilakukan malam hari untuk menghindari keretakan cor akibat panas sinar matahari. Setiap malam, pekerjaan pengecoran dapat dilakukan sepanjang 300 meter. 

Terlihat sejumlah pekerja yang sedang melakukan pengerjaan struktur serta timbunan. Sebagiannya lagi ada yang tengah membuat irigasi di pinggir jalan tol supaya air tidak menggenang dan bisa mengalir ke tempat yang semestinya. 

Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 1 Gending-Kraksaan ditargetkan rampung pada kuartal IV-2024. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), progress konstruksi Seksi 1 per Selasa, 6 Agustus 2024 sudah mencapai 63,24%.

Adi Prasetyanto, Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi selaku pemilik proyek mengatakan, tiga seksi ini dikerjaan oleh sembilan kontraktor yang terbagi menjadi tiga konsorsium (KSO). Seksi 1 dikerjakan oleh KSO ADHI - Abipraya - MKN, Seksi 2 KSO HKI - Acset - NK, dan Seksi 3 KSO PP - Waskita - WIKA. 

Menurut Adi, seluruh jumlah pekerja pada proyek tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1 mencapai lebih dari 3.000 orang. "Jumlah pekerja per seksi sekitar 1.000 orang sehingga jika ditotal tiga seksi menjadi lebih dari 3.000 orang," kata Adi di Probolinggo, Selasa (30/7). 

Pada hari selanjutnya, Tim Jelajah mengunjungi proyek Seksi 3 yang berada tepat di belakang PLTU Paiton yang merupakan salah satu objek vital nasional. Berbeda dengan Seksi 1 yang dikelilingi sawah dan pertanian tembakau, bagian jalan tol ini berada di perbukitan dan masuk areal hutan Perhutani. 

Oleh sebab itu, pembangunan jalan tol di bagian ini harus membabat hutan serta membelah bukit. Hal ini membuat jalanannya agak berkelok dan naik turun, berbeda dengan Seksi 1 yang cenderung lurus. 

Saat Tim Jelajah berkunjung ke sana menjelang jam makan siang, para pekerja terlihat sedang melakukan pengecoran di lereng bukit yang sudah dibelah. Beberapa excavator juga beroperasi untuk memecah batuan yang menjadi material dasar penguat lereng bukit. 

Nah, di tengah-tengah areal yang akan menjadi jalan tol, berdiri satu menara SUTET berukuran sedang. Sementara menara SUTET yang berukuran besar berada di kanan kiri jalan tol di lereng perbukitan. 

Pekerja proyek di sana bilang, menara SUTET tersebut akan dipindahkan ke bagian lain demi keamanan konstruksi dan para pengguna jalan tol nantinya . Tim Jelajah pun menghubungi PT PP (Persero) Tbk (PTPP) sebagai salah satu kontraktor di Seksi 3.

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan, di Seksi 3, memang ada konstruksi jalan yang melewati menara SUTET 500 kVa yang menjadi saluran suplai listrik seJawa-Bali. PTPP juga sudah menyiapkan rencana untuk memindahkan menara SUTET tersebut. 

Menurut Joko, pekerjaan relokasi menara SUTET yang terkena trase jalan tol merupakan pekerjaan dengan risiko induksi yang tinggi di proyek ini. Untuk memitigasi risikonya, PTPP melakukan proteksi lereng yang paralel dengan pekerjaan galian sehingga lereng dekat area menara SUTET dipastikan aman.

Dalam proses relokasi SUTET itu, PTPP bekerja sama dengan subkontraktor spesialis yang memang ahli di bidangnya untuk meminimalkan terjadinya kesalahan. “Kami juga selalu berkoordinasi dan melibatkan pihak terkait seperti PLN di setiap tahapan konstruksi agar proses pekerjaan sesuai dengan prosedur dan standard keamanan yang tinggi,” kata Joko saat dihubungi Kontan, Selasa (6/8).

Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir menyampaikan, nilai investasi untuk jalan tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1 (Gending-Besuki) mencapai Rp 10,8 triliun. Angka ini didasarkan pada Amandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) terakhir Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi. 

Berdasarkan keterangan terakhir BPJT, konstruksi tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 2 Kraksaan-Paiton ditargetkan selesai pada kuartal I-2025, sedangkan Seksi 3 Paiton-Besuki pada kuartal III-2025. Setelahnya, BPJT berencana melanjutkan pembangunan Tahap 2 dari Besuki hingga Ketapang di Banyuwangi.

Miftachul menyampaikan, pembangunan jalan tol dari Besuki sampai dengan Banyuwangi akan ditentukan kemudian dengan memperhatikan kebutuhan serta perkembangan daerah Situbondo dan Banyuwangi. BPJT juga akan mempertimbangkan kelayakan dari ruas tol tersebut. 

"Estimasi dibutuhkan biaya konstruksi sebesar Rp 47 triliun untuk pembangunan segmen Besuki-Banyuwangi sepanjang kurang lebih 125 km," kata Miftachul kepada Kontan, pekan lalu. 

Dalam perencanaannya, Kementerian PUPR membagi pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 2 ini menjadi empat seksi lanjutan. Sebut saja Seksi 4 Besuki-Situbondo dengan panjang 42,30 km, Seksi 5 Situbondo-Asembagus 16,76 km, Seksi 6 Asembagus-Bajulmuti 37,45 km, dan Seksi 7 Bajulmuti-Ketapang 29,21 km. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri