JAKARTA. Satu demi satu, temuan soal praktik impor daging muncul ke permukaan. Kali ini, temuan datang dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Lembaga audit itu menyatakan, ketidakberesan dalam impor daging sapi yang berpotensi merugikan keuangan negara sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Namun, menurut BPK, masalah tersebut tidak mendapat perhatian serius sebelum akhirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar praktik suap-menyuap dalam penetapan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kemtan). Ali Masykur Musa, Anggota IV BPK menyebutkan, indikasi kerugian negara terlacak dari hasil pemeriksaan pendahuluan dan kinerja atas impor daging tahun anggaran 2010-2011. Ketidakberesan tersebut bisa tergambar dari pertama, realisasi impor daging sapi selalu melebihi kuota yang ditetapkan. Kedua, perbedaan data antara Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Badan Karantina, dengan realisasi di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada Kementerian Keuangan. "Invoice-nya juga melebihi yang ada," ungkap Ali, Kamis (14/2).
BPK endus korupsi pengadaan daging
JAKARTA. Satu demi satu, temuan soal praktik impor daging muncul ke permukaan. Kali ini, temuan datang dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Lembaga audit itu menyatakan, ketidakberesan dalam impor daging sapi yang berpotensi merugikan keuangan negara sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Namun, menurut BPK, masalah tersebut tidak mendapat perhatian serius sebelum akhirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar praktik suap-menyuap dalam penetapan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kemtan). Ali Masykur Musa, Anggota IV BPK menyebutkan, indikasi kerugian negara terlacak dari hasil pemeriksaan pendahuluan dan kinerja atas impor daging tahun anggaran 2010-2011. Ketidakberesan tersebut bisa tergambar dari pertama, realisasi impor daging sapi selalu melebihi kuota yang ditetapkan. Kedua, perbedaan data antara Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Badan Karantina, dengan realisasi di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada Kementerian Keuangan. "Invoice-nya juga melebihi yang ada," ungkap Ali, Kamis (14/2).