BPK: Indikasi awal Merpati rugi Rp 3 miliar/hari



JAKARTA. Hasil pemeriksaan pendahuluan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya kerugian sebesar Rp 750 miliar dalam tubuh PT Merpati Nusantara Airlines. Bila dihitung per hari, anggota BPK Barullah Akbar mengatakan, perusahaan maskapai nasional ini menderita kerugian sebesar Rp 3 miliar per hari.Karyawan Merpati sebelumnya sudah mengadukan adanya dugaan penyelewengan kepada BPK. Untuk memastikannya, BPK akan melakukan audit secara menyeluruh. Hasil audit ini akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah dalam mengelola industri penerbangan. "Karena itu, kami belum bisa mengatakan kerugian ini apakah kerugian keuangan negara atau korporasi. Akan sangat berbahaya jika diambil kesimpulan saat ini," katanya, Selasa (29/5).Pemerintah sendiri telah merombak susunan direksi Merpati pada Senin (14/5) dua pekan lalu. Menteri BUMN Dahlan Iskan mencopot Direktur Utama Merpati Sardjono Jhonny Tjitrokusumo. Posisinya kemudian diganti oleh Rudi Setyopurnomo.Sumaryanto Widayatin, Deputi bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN, memaparkan, lima alasan dicopotnya Sardjono Jhony. Berikut penjelasannya dari Sumaryanto tersebut:1. Sardjono Jhony gagal membuat Merpati terbang tinggi, banyak permasalahan Merpati belum bisa teratasi oleh Jhony.2. Sardjono Jhony dinilai tak bisa merealisasikan janjinya.3. Utang Merpati semakin membengkak. Triwulan I -2012, utang Merpati mencapai Rp 250 miliar ditambah April 2012 sebesar Rp 100 miliar.4. Sardjono Jhony diketahui menggalang solidaritas dengan pekerja dengan tujuan mempertahankan posisinya sebagai Dirut.5. Sardjono Johny membuat rencana bisnis yang tidak pernah ditepati.Sardjono sendiri telah membantah adanya kerugian sebesar Rp 3 miliar per hari dalam masa kepemimpinannya. Dia juga menyambut baik adanya audit BPK ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can