BPKM dan Bappenas gelar market sounding PKBU untuk tarik minat investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan perencanaan Nasional (Bappenas) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo menyelenggarakan kegiatan Market Sounding Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (PKBU) pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR. Hasri Ainun Habibie, Gorontalo untuk tarik minat investor di bidang Infrastruktur.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Tamba Parulian Hutapea mengatakan bahwa melalui skema KPBU, RSUD yang didesain dan dibangun oleh investor swasta akan memiliki knowledge, expertise, dan best practice, serta capital, yang diharapkan dapat memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik.

"Market sounding ini merupakan forum komunikasi antara pemerintah dengan calon investor yang sekaligus untuk mendapatkan memberikan masukan (feedback) terhadap penyempurnaan model kerja sama yang ditawarkan oleh pemerintah,” ujar Tamba dalam sambutannya di Ruang Nusantara 1, Gedung BKPM, Rabu (18/7).


Proyek ini merupakan pengembangan proyek rumah sakit yang menjadi rumah sakit rujukan provinsi dengan kebutuhan investasi sekitar Rp 841,8 Miliar dengan IRR sebesar 15,69%.

Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM , Heldy Satrya Putera juga mengatakan KPBU di sektor sosial ini merupakan proyek dari KPBU yang baru, termasuk pembangunan penjara di lapas salemba.

"Nah PKBU ini baru karena masuk ke PKBU sosial, termasuk pembangunan lapas di salemba. Jadi ini model baru nih kita masukan ke dalam infrastruktur. Pendidikan juga akan masuk. Artinya akan kita masukkan lebih banyak lagi, yang berarti trend nya akan meningkat." Ujar Heldy. Rabu (18/7).

Adapun mekanisme pengembalian investasi berasal dari pembayaran ketersediaan layanan (Availability Payment) yang bersumber dari APBD Provinsi Gorontalo dengan masa konsesi 18- 20 tahun. Proyek ini juga direncanakan akan mendapatkan penjaminan pemerintah (Government Guarantee) melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

Dalam acara ini, turut hadir 100 peserta yang meliputi investor yang bergerak di bidang perusahaan penyedia alat kesehatan, kontraktor, perbankan dan lembaga keuangan, konsultan serta asosiasi terkait seperti, General Electric, Samsung C&T Corporation, PT Mega Global Pratama, Philips Indonesia Commercial, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Business France, PT Takenaka Civil Engineering & Construction, PT IDS Medical System Indonesia.

PT Sojitz Indonesia, PwC, PT Gobel Dharma Nusantara, PT Indokoei International, Astra Infra, PT Wijaya Karya Bangun Gedung, PT Nindya Karya, PT Istaka Karya, Rajafsa Healthcare, TMI Associates, PT Dharma Medipro, VAMED Healthcare Group, Vriens & Partners, PT Paramount Bed Indonesia, Nickl & Partner, PT Istaka Karya, PT Jaya Obayashi, Nippon Koei, Co.Ltd, JGC Corporation, PT Berca Niaga Medika, PT Nindya Karya Medika, dan beberapa kedutaan besar negara sahabat dari Inggris, Denmark, Spanyol, Belanda, dan Austriaa, dan Belgia.

Melalui keberadaan RSUD DR. Hasri Ainun Habibie ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo berharap dapat melayani 100% pengguna fasilitas BPJS Kesehatan di seluruh Provinsi Gorontalo dan masyarakat diluar wilayah Provinsi Gorontalo dengan harapan akan meningkatkan akses pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan tidak mampu di wilayah Indonesia Timur.

Tamba menambahkan bahwa untuk mendapatkan feedback secara maksimal, disediakan waktu khusus dalam bentuk konsultasi proyek bagi peserta untuk menyampaikan pertanyaan, klarifikasi, serta pendapatnya kepada pemilik proyek atau Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK).

Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, yang turut hadir pada acara ini juga menyampaikan bahwa proyek pembangunan RSUD Dr. Hasri Ainun Habibie ini merupakan bagian dari upaya memajukan sektor kesehatan Provinsi Gorontalo dan telah dituangkan kedalam RPJMD Provinsi Gorontalo 2017-2022.

Terakhir, Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Paris R.A Jusuf, bilang komitmen dan dukungan terhadap proyek ini yang akan menggunakan APBD dalam hal pembayaran kembali pengembalian investasi yang telah dikeluarkan investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto