JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berharap kalangan DPR tak cemas dengan laju arus investasi asing. BKPM menjamin, arus dana asing itu akan membantu pertumbuhan ekonomi.Investasi asing pada semester pertama tahun ini memang sangat kencang bila dibandingkan dengan investor lokal. Jumlah investasi asing mencapai Rp 71 triliun sementara, investasi domestik hanya Rp 21,9 triliun.Besarnya investasi asing membuat kalangan DPR cemas karena pengusaha lokal akan tertekan oleh pengusaha luar negeri. Parlemen juga cemas investor asing akan menguasai sektor-sektor strategis.Tetapi, Kepala BKPM Gita Wirjawan menganggap kekhawatiran DPR itu terlalu berlebihan. Dia beralasan, pemerintah sudah mengatur dan membatasi investasi asing lewat Daftar Negatif Investasi (DNI). "Dengan DNI, tidak mungkin asing akan menguasai sektor-sektor strategis," terang Gita, kemarin.Sebaliknya, Gita mengatakan pemerintah masih membutuhkan investor asing untuk membantu pembangunan. Tanpa kucuran dana dari pengusaha luar negeri itu, Gita menganggap laju pembangunan tidak akan merata. "Dengan pertumbuhan 6%, kami membutuhkan dana sekitar Rp 2.000 triliun. Kalau tidak dari asing, tidak akan ada dana sebesar itu," terang Gita.Ia menambahkan, dana asing penting untuk membangun infrastruktur seperti jalan tol sebab, Indonesia sudah sangat tertinggal dari China. Menurutnya, China telah berhasil membangun 70.000 kilomter jalan dalam 15 tahun terakhir sementara pemerintah hanya kurang dari 1.000 kilometer.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BPKM: Kekhawatiran DPR terlalu berlebihan
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berharap kalangan DPR tak cemas dengan laju arus investasi asing. BKPM menjamin, arus dana asing itu akan membantu pertumbuhan ekonomi.Investasi asing pada semester pertama tahun ini memang sangat kencang bila dibandingkan dengan investor lokal. Jumlah investasi asing mencapai Rp 71 triliun sementara, investasi domestik hanya Rp 21,9 triliun.Besarnya investasi asing membuat kalangan DPR cemas karena pengusaha lokal akan tertekan oleh pengusaha luar negeri. Parlemen juga cemas investor asing akan menguasai sektor-sektor strategis.Tetapi, Kepala BKPM Gita Wirjawan menganggap kekhawatiran DPR itu terlalu berlebihan. Dia beralasan, pemerintah sudah mengatur dan membatasi investasi asing lewat Daftar Negatif Investasi (DNI). "Dengan DNI, tidak mungkin asing akan menguasai sektor-sektor strategis," terang Gita, kemarin.Sebaliknya, Gita mengatakan pemerintah masih membutuhkan investor asing untuk membantu pembangunan. Tanpa kucuran dana dari pengusaha luar negeri itu, Gita menganggap laju pembangunan tidak akan merata. "Dengan pertumbuhan 6%, kami membutuhkan dana sekitar Rp 2.000 triliun. Kalau tidak dari asing, tidak akan ada dana sebesar itu," terang Gita.Ia menambahkan, dana asing penting untuk membangun infrastruktur seperti jalan tol sebab, Indonesia sudah sangat tertinggal dari China. Menurutnya, China telah berhasil membangun 70.000 kilomter jalan dalam 15 tahun terakhir sementara pemerintah hanya kurang dari 1.000 kilometer.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News