KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana impor kereta rel listrik (KRL) bekas Jepang terus berlanjut. Kementerian BUMN tetap mengusulkan untuk melakukan impor kereta bekas Jepang, meskipun mendapat penolakan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pengembangan (BPKP). "Untuk tahun 2023 kita butuh 10-12 transet, kita tengah diskusikan nanti senin kita akan ketemu BPKP, Kemenkomarves, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan," ungkap Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pada media di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (12/4). Menurut Tiko, impor kereta bekas ini tetap dibutuhkan untuk mengatasi penumpukan penumpang di jam-jam sibuk mulai pukul 6-8 pagi dan 5-6 sore. Menurutnya kapasitas yang ada saat ini masih jauh dari cukup karena adanya lonjakan penumpang KRL.
BPKP Menolak, Kementerian BUMN Tetap Usulkan Impor KRL Bekas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana impor kereta rel listrik (KRL) bekas Jepang terus berlanjut. Kementerian BUMN tetap mengusulkan untuk melakukan impor kereta bekas Jepang, meskipun mendapat penolakan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pengembangan (BPKP). "Untuk tahun 2023 kita butuh 10-12 transet, kita tengah diskusikan nanti senin kita akan ketemu BPKP, Kemenkomarves, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan," ungkap Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pada media di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (12/4). Menurut Tiko, impor kereta bekas ini tetap dibutuhkan untuk mengatasi penumpukan penumpang di jam-jam sibuk mulai pukul 6-8 pagi dan 5-6 sore. Menurutnya kapasitas yang ada saat ini masih jauh dari cukup karena adanya lonjakan penumpang KRL.