KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) menilai penanaman modal asing (PMA) menjadi salah satu beban neraca pembayaran Indonesia selama ini. Meski menjadi sumber devisa, PMA di sisi lain berkontribusi terhadap defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) Indonesia. Tahun lalu, neraca pembayaran Indonesia mencatat defisit sebesar US$ 7,1 miliar. Hal tersebut lantaran CAD melebar menjadi US$ 31,1 miliar atau 2,98% dari produk domestik bruto (PDB). Tim ekonomi BPN Anthony Budiawan mengatakan, melebarnya CAD tak terlepas dari besarnya pembayaran pendapatan primer dalam neraca transaksi berjalan. Menilik data, pembayaran pendapatan primer memang terus naik hingga mencapai US$ 39,58 miliar pada akhir 2018 lalu.
BPN Prabowo-Sandi tuding modal asing penyebab defisit CAD Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) menilai penanaman modal asing (PMA) menjadi salah satu beban neraca pembayaran Indonesia selama ini. Meski menjadi sumber devisa, PMA di sisi lain berkontribusi terhadap defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) Indonesia. Tahun lalu, neraca pembayaran Indonesia mencatat defisit sebesar US$ 7,1 miliar. Hal tersebut lantaran CAD melebar menjadi US$ 31,1 miliar atau 2,98% dari produk domestik bruto (PDB). Tim ekonomi BPN Anthony Budiawan mengatakan, melebarnya CAD tak terlepas dari besarnya pembayaran pendapatan primer dalam neraca transaksi berjalan. Menilik data, pembayaran pendapatan primer memang terus naik hingga mencapai US$ 39,58 miliar pada akhir 2018 lalu.