BPOLBF dan Kemenparekraf Mengundang Investor ke Labuan Bajo, Flores



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menggelar Roundtable Investment Meeting untuk menjajaki peluang investasi di Labuan Bajo, Flores. 

Acara ini diadakan di Ta'aktana Luxury Collection Resort & Spa, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan bahwa realisasi investasi Indonesia pada kuartal pertama 2024 mencapai US$ 1 miliar, dan berharap Labuan Bajo bisa menyumbang lebih banyak investasi. 


Baca Juga: Kawasan Konservasi Perlu Istirahat, TN Komodo Bakal Dilakukan Pertengahan 2025

Pada tahun 2023, total investasi mencapai US$ 3 miliar dengan Labuan Bajo hanya menyumbang sekitar US$ 20 juta dari total US$ 35 juta investasi. "Kita ingin Labuan Bajo naik peringkat ke posisi kedua setelah Bali untuk perolehan investasi," ungkap Sandiaga seprti dikutip dari siaran pers, Kamis (8/8).

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa, menambahkan bahwa selain Labuan Bajo, wilayah sekitarnya hingga Kabupaten Sikka juga memiliki potensi investasi. 

"Pengembangan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo diharapkan memberikan manfaat kepada masyarakat. Investasi di sektor lain seperti pertanian dan peternakan juga bisa didorong," jelas Rizki.

Asisten Manajer Bank Indonesia NTT, Ahmad Akhirul Fatoni, menyampaikan bahwa Kabupaten Manggarai Barat saat ini menduduki peringkat kedua dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Provinsi NTT.

Baca Juga: BPOLBF Targetkan Flores Jadi Destinasi Utama Wisata Religi Katolik di Indonesia

Pertumbuhan lapangan usaha di bidang pariwisata, terutama akomodasi, makanan, dan minuman, mencapai 33% pada tahun 2023, dipicu oleh perhelatan ASEAN Summit 2023. 

"Investasi adalah penopang utama pertumbuhan ekonomi Manggarai Barat sebesar 44%, dengan sektor tertinggi yaitu hotel dan restoran," kata Ahmad.

Editor: Noverius Laoli