JAKARTA. Pengurus Pusat Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) sektor Rokok, Tembakau, dan Minuman memprotes Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lantaran bersikap tidak adil terhadap industri rokok. PPMI menilai, sikap BPOM terhadap peredaran rokok elektrik dianggap terlalu lunak. Padahal rokok elektrik ini terbukti mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Sikap BPOM itu berbeda ketika mereka mengeluarkan berbagai aturan keras terhadap industri rokok nasional berbasis tembakau. "Dengan kebijakan ini BPOM tidak konsisten terkait kebijakan rokok, padahal lembaga itu sudah dikenal anti tembakau. Kami khawatir ada politisasi dari kebijakan ini. Padahal ujung-ujungnya bisa mematikan pedagang rokok eceran," tegas Bonhar Darma Putra, Ketua Umum PPMI sektor Rokok, Tembakau dan Minuman, Selasa (18/11).
BPOM dinilai terlalu lunak terhadap rokok elektrik
JAKARTA. Pengurus Pusat Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) sektor Rokok, Tembakau, dan Minuman memprotes Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lantaran bersikap tidak adil terhadap industri rokok. PPMI menilai, sikap BPOM terhadap peredaran rokok elektrik dianggap terlalu lunak. Padahal rokok elektrik ini terbukti mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Sikap BPOM itu berbeda ketika mereka mengeluarkan berbagai aturan keras terhadap industri rokok nasional berbasis tembakau. "Dengan kebijakan ini BPOM tidak konsisten terkait kebijakan rokok, padahal lembaga itu sudah dikenal anti tembakau. Kami khawatir ada politisasi dari kebijakan ini. Padahal ujung-ujungnya bisa mematikan pedagang rokok eceran," tegas Bonhar Darma Putra, Ketua Umum PPMI sektor Rokok, Tembakau dan Minuman, Selasa (18/11).