BPOM: Nilai Pasar Kosmetik Lokal Mencapai Rp 130 Triliun



KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menyebutkan, nilai pasar kosmetik lokal mencapai Rp 130 triliun.

Menurut Direktur Pengawasan Kosmetik BPOM Irwan, industri kosmetik merupakan industri manufaktur yang memberi kontribusi signifkan ke pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Jumlah industri kosmetik mengalami peningkatan signifikan. Tahun 2021, ada 891 industri, sementara saat ini kurang lebih 1.100 industri kosmetik. Sangat besar perkembangannya," katanya dalam acara groundbreaking Factory Extension Victoria Care Indonesia di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/7).


Peningkatan jumlah industri ini, Irwan bilang, didominasi produk kosmetik lokal yang kian bermunculan.

Sekadar informasi, sekitar 506.000 produk kosmetik lokal yang mengantongi izin muat edar dan terdaftar di BPOM. Menurut Irwan, hal ini menunjukkan, permintaan masyarakat akan kosmetik dalam negeri tetap eksis dan tumbuh.

Baca Juga: Bangun Pabrik, Victoria Care Catat Kapasitas Produksi Naik 70%

"Ada peningkatan setiap tahun karena permintaan masyarakat akan produk kosmetik," ujar dia.

Seiring banyaknya pelaku usaha kosmetik lokal yang baru, Irwan mengatakan, nilai pasar kosmetik pun kian naik.

"Berdasarkan data yang diperoleh, nilai pasarnya Rp 130 triliun," bebernya.

Potensi ini, Irwan menegaskan, tentu perlu dukungan bersama. Baik dari pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat. Mulai mengawal keamanan produk, dampak kemanfaatan produk, hingga perkembangan industrinya itu sendiri.

Baca Juga: VICI Lihat Impor Kosmetik Jadi Ancaman

"Kami menyadari, industri kosmetik bisa berkembang jika produknya terjamin aman, sesuai kebutuhan dan bermutu. Karena itu, BPOM akan selalu melakukan pengawalan," ujar Irwan.

Direktur Utama PT Victoria Care Indonesia Tbk Billy Hartono Salim tak menampik, perkembangan produk kosmetik lokal memang bertumbuh cepat dalam lima tahun terakhir.

"Ada yang bertahan tetapi tak sedikit juga yang gugur karena tidak punya pemahaman distribusinya," ucapnya.

Agar bisnis bertahan dan menggairahkan industri kosmetik lokal, Billy menambahkan, butuh dukungan dari BPOM. Lalu, pelaku usaha harus melakukan koreksi dan perbaikan produk terus menerus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani