BPOM: Vaksin Covid-19 buatan Astrazeneca tak digunakan untuk vaksinasi gotong royong



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Kepala BPOM Penny K. Lukito menuturkan bahwa vaksin tersebut dapat digunakan oleh populasi dengan usia 18 tahun ke atas. Artinya sama seperti vaksin Covid-19 buatan Sinovac, lansia dengan usia 60 tahun ke atas dapat diberikan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Namun untuk skema penggunaan, Penny menyebut vaksin yang baru datang di Indonesia kemarin tak digunakan untuk vaksinasi gotong royong atau mandiri.


"Sebagaimana peraturan yang ada bahwa vaksin yang diberikan dalam vaksin gotong royong harus berbeda dengan vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi nasional. Jadi AstraZeneca tidak atau bukan masuk dalam vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong," jelas Penny dalam konferensi pers daring BPOM pada Selasa (9/3).

Baca Juga: Bio Farma jajaki Moderna dan Sinopharm untuk vaksinasi gotong royong

Lebih lanjut, sampai saat ini vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi gotong royong adalah vaksin Covid-19 Sinopharm, Novavax dan Moderna.

"Sampai saat ini vaksin untuk vaksinasi gotong royong adalah vaksin Sinopharm yang sedang berproses registrasinya, kemudian vaksin Novavax dan vaksin Moderna yang sedang proses semuanya baik antar pemerintah dengan pihak lainnya dan juga bertahap melakukan registrasi bergulir," imbuhnya.

Sebelum Indonesia negara lain yang lebih dulu memberikan EUA kepada pemakaian vaksin AstraZeneca ialah, negara-negara di Eropa, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Maroko, Pakistan, Mesir, dan Malaysia.

Penny menyebut, Vaksin AstraZeneca atau COVID-19 Vaccine AstraZeneca merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (ChAdOx 1).

Adapun, vaksin AstraZeneca didaftarkan ke Badan POM melalui dua jalur, yaitu jalur bilateral oleh PT. Astra Zeneca Indonesia dan jalur multilateral melalui mekanisme COVAX Facility yang didaftarkan oleh PT.Bio Farma.

Baca Juga: Vaksinasi gotong royong disarankan bisa sebagai pengurang pajak perusahaan

Sebagai informasi, vaksin AstraZeneca datang setelah mendapatkan Persetujuan Pemasukan Obat Jalur Khusus atau Special Access Scheme (SAS) pada tanggal 6 Maret 2021 lalu.

Jumlah vaksin yang diterima pada tahap awal ini adalah sebanyak 1.113.600 dosis vaksin dan langsung dikirim untuk disimpan di Gudang PT. Bio Farma di Bandung. Dilanjutkan dengan sampling dan pemeriksaan fisik vaksin oleh tim dari Badan POM dan Balai Besar POM di Bandung pada hari Selasa (09/03) ini, untuk melakukan pengecekan suhu penyimpanan, kesesuaian bets, tanggal kedaluwarsa, dan lainnya.

Selanjutnya: Jubir Vaksinasi Covid: Untuk Menghindari Kebocoran, Jenis Vaksin Gotong Royong Beda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli