BPOM: Vaksin yang dipalsukan vaksin impor



BANDUNG. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, vaksin palsu yang ditemukan semuanya adalah produk impor. Hal ini merupakan hasil pengujian temuan vaksin palsu oleh Bareskrim maupun Badan POM.

“Vaksin palsu yang ditemukan semuanya adalah vaksin impor,” ujar Penny di Bandung, Selasa (2/86).

Penny memperkirakan, vaksin palsu tersebut hanya 10% dari vaksin impor. Penggunaan vaksin impor sendiri di Indonesia hanya 1 persen dari total vaksin yang digunakan negeri ini.


Mengenai vaksin Bio Farma yang digunakan Indonesia, Penny menjelaskan, Bio Farma sudah menerapkan standar dalam pembuatan vaksin, dan seluruh produknya sudah berdasarkan regulasi dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

“Kita sudah melihat proses produksi dan distribusi, semua terjaga dengan baik,” imbuhnya.

Untuk menjamin seluruh proses produksi dan distribusi benar-benar aman, BPOM melakukan pengawasan ketat secara berkelanjutan. Bahkan BPOM mengambil sampel produk Bio Farma hingga di jalur distribusi.

Sejauh ini, tidak ada temuan pelanggaran, baik dalam proses produksi maupun distribusi produk Bio Farma.

Direktur PT Bio Farma Iskandar mengatakan, pihaknya menerapkan standar tinggi dalam pembuatan seluruh produknya.

“Produknya kita murah, tapi bukan murahan. Kita sudah mampu menciptakan produk global yang bisa bersaing di dunia,” tutupnya. (Reni Susanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia