BPPT dorong teknologi kendaraan listrik diadopsi secara masif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mendorong penerapan teknologi kendaraan listrik diadopsi secara masif. Terlebih pihaknya telah dipercaya untuk menjalankan flagship mengacu pada Prioritas Riset Nasional (PRN) khususnya terkait Fast Charging Station

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, ini merupakan bagian dari Flagship Penyimpanan Energi dan Charging Station untuk lima tahun ke depan, yakni periode 2020-2024.

Baca Juga: PLN dan 20 perusahaan percepat penyediaan stasiun pengisian listrik


"Ini merupakan wujud kepercayaan terhadap inisiatif pengembangan KBL dan Infrastruktur KBL berupa charging station yang telah dilakukan oleh BPPT selama ini," ujarnya saat memberikan sambutan, Rabu (16/10).

Adapun BPPT sebelumnya telah berhasil meluncurkan dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik atau Electric Vehicle Charging Station (EVCS) pada 2018 lalu.

EVCS itu meliputi fasilitas fast charging station 50 kW yang ditempatkan di kantor BPPT Jakarta Pusat, dan di Klaster Energi BPPT yang terletak di kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan, Banten. 

Hammam mengklaim, penggunaan fasilitas EVCS cukup efektif lantaran banyak masyarakat mulai memanfaatkan fast charging station ini untuk kebutuhan mereka. "Ini adalah salah satu bentuk dari kliring teknologi yang merupakan salah satu peran BPPT," ujarnya.

Baca Juga: Phapros (PEHA) bakal bangun pabrik bahan baku obat bersama BPPT

Selain itu, pihaknya juga tengah berupaya berkontribusi dalam mendorong Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 15% dari keseluruhan sistem charging station di tahap awal. Diharapkan nilai tersebut dapat ditingkatkan menjadi 30%.

Terkait kerja sama pengembangan charging station, BPPT bersinergi dengan PT Len Industri melalui pertimbangan terhadap sejumlah faktor. Mulai dari alokasi penempatan charging station di kota lainnya selain ibu kota yakni Bandung, kemudian kombinasi dengan PLTS lantaran kompetensi dalam pengembangan sistem PLTS merupakan ranah PT Len Industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli