BPPT dukung pembangunan kereta cepat



JAKARTA. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) mendukung penelitian dan pengembangan teknologi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dukungan tersebut tercantum dalam nota kesapahaman antara BPPT, PT kereta cepat Indonesia China (KCIC), dan Indonesia Railway Manufactur Association (IRMA).

Nota kesapahamaan ini untuk mendukung percepatan pelaksanaan proyek strategis kereta cepat Jakarta-Bandung.


"Yang sangat penting bagaimana jadwal penyiapan sumber daya alam dan harus bisa dilaksanakan dengan baik sesuai arahan Presiden," ujar Menteri Riset dan Teknologi, Muhammad Nasir dalam sambutannya, di gedung BPPT, Jakarta, Selasa (26/7).

Menristek juga mengatakan Kementeriannya juga dukung pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dari sisi penyiapan riset dan sumber daya manusia (SDM).

Menurut dia, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung harus terkoordinasi dengan baik di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pembangunan kereta cepat ini, kata dia, tidak selalu melulu melihat biayanya, tapi bisa melihat efek lainnya seperti menghindari macet.

"Ini perlu kami sampaikan ini (kereta cepat) tidak terlihat secara ekonomi. Yang namanya fasilitas itu ada untuk umum dan tidak untuk umum. Kalau barang publik harus terlihat. Tapi kalau untuk umum bagaiaman layanan itu kita ukur," ucapnya.

Selain penelitian dan pengembangan teknologi, dalam nota kesapahaman ketiga pihak tersebut juga meliputi pendidikan dan pelatihan, pemanfaatan dan penerapan hasil-hasil kerekayasaan yang telah ada, pemanfaatan saranan dan prasarana dan bantuan teknis sesuai dengan peraturan perundangan.

Adapun kerja sama bidang teknologi yakni konstruksi trek, sinyal dan komunikasi, lok dan kereta api, railway traction power supply, comprehensive maintenance, pengiriman, keselamatan dan tanggap darurat, pelayanan penumpang, survey teknologi dan teknologi pencegahan bencana.

Dengan adanya kerja sama antara ketiga pihak ini diharapkan bisa mempercepat proses alih teknologi pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 kilometer, sehingga transportasi ini segera terealisasi. (Achmad Fauzi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia