JAKARTA. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mematok komponen kandungan lokal proyek energi mencapai 60%-70% pada tahun 2014. Hingga saat ini, dari kandungan lokal keseluruhan proyek energi, baik pembangkit ataupun kilang, masih 20%. Sisanya, sebanyak 80% masih diimpor dari negara-negara lain. "Komponen lokal industri energi memang masih rendah. Kita ingin meningkatkan komponen dalam negeri di industri ini," kata Arya Reza Vidi, Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konsevasi BPPT di Jakarta, Senin (15/3). Untuk meningkatkan penggunana komponenj lokal tersebut, BPPT menjalin kerja sama dengan dengan sejumlah pelaku industri di sektor energi agar menggunakan komponen lokal. Salah satunya, BPPT meneken nota saling kesepahaman (MoU) dengan Pertamina Geothermal Energi (PGE) dan PT Rekayasa Industri (Rekind). Terkait dengan panas bumi, BPPT juga kerja sama dengan PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP).
BPPT Giat Mendorong Pemakaian TKDN 60%-70%
JAKARTA. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mematok komponen kandungan lokal proyek energi mencapai 60%-70% pada tahun 2014. Hingga saat ini, dari kandungan lokal keseluruhan proyek energi, baik pembangkit ataupun kilang, masih 20%. Sisanya, sebanyak 80% masih diimpor dari negara-negara lain. "Komponen lokal industri energi memang masih rendah. Kita ingin meningkatkan komponen dalam negeri di industri ini," kata Arya Reza Vidi, Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konsevasi BPPT di Jakarta, Senin (15/3). Untuk meningkatkan penggunana komponenj lokal tersebut, BPPT menjalin kerja sama dengan dengan sejumlah pelaku industri di sektor energi agar menggunakan komponen lokal. Salah satunya, BPPT meneken nota saling kesepahaman (MoU) dengan Pertamina Geothermal Energi (PGE) dan PT Rekayasa Industri (Rekind). Terkait dengan panas bumi, BPPT juga kerja sama dengan PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP).