BPPT Minta Proyek 10.000 MW Tahap II Tingkatkan Penggunaan Kandungan Lokal



JAKARTA. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan A. Iskandar meminta kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek listrik 10.000 megawatt (mw) tahap dua, khususnya pembangkit Geothermal sebesar 4.700 mw lebih memperbanyak kandungan produk lokal.

Menurut Marzan, pembangkit Geothermal dengan skala kecil harus dibuat oleh industri lokal. "Menaikkan kandungan lokal ini bisa untuk meningkatkan industri listrik nasional," ujar Marzan, Senin (14/12).Berdasarkan studi dari BPPT, untuk kandungan lokal pada pembangkit geothermal kapasitas kurang dari 10 mw, kandungan lokalnya hanya sebesar 61,7%. Sedang pembangkit skala menengah, yakni antara 20-110 mw, kandungan lokalnya baru 30%. Sementara untuk pembangkit lebih dari 110 mw, kandungan lokalnya hanya 29%. Sehingga komponen untuk proyek geothermal masih bergantung kepada kontribusi asing alias impor.Ia berharap, dengan kebijakan yang tepat seperti kebijakan pajak dan kebijakan harga, bisa menaikkan kandungan lokal. Marzan memberikan target, pada tahun 2014 nanti, kandungan lokal akan bertambah. Untuk pembangkit dengan skala kecil, kandungan lokal mencapai 70%, untuk pembangkit skala menengah mencapai 40%, dan untuk pembangkit di atas 110 mw mencapai 30%.Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka, Departemen Perindustrian, Ansari Bukhari mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan perangkat hukum supaya kandungan lokal di proyek pemerintah bisa bertambah. Perangkat hukum yang akan diambil adalah, Pertama, pelaksanaan pembangunan untuk skala kecil hanya dilakukan oleh EPC Nasional yang bekerja sama dengan industri dalam negeri.Kedua, menetapkan nilai tingkat kandungan dalam negeri minimum dalam persyaratan pelelangan. Ketiga, pengintegrasian dan konsolidasi industri dalam negeri. "Langkah lain yang perlu dilakukan adalah menyusun standarisasi produk PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) dan komponennya bekerja sama dengan litbang terkait," imbuh Ansari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test