KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Jon Arifian mengatakan, ada perubahan bentuk awan di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) setelah program modifikasi cuaca dilaksanakan. Adapun program modifikasi cuaca dimulai pada Minggu (21/2), yakni dengan menebar garam dari atas atas pantai timur Lampung, Selat Sunda, Ujung Kulon, sampai ke perairan selatan Provinsi Banten. "Sebelum tanggal 20 Februari (2021), pembentukan awan di wilayah Jabodetabek itu cukup masif," ucap Jon kepada Kompas.com, Kamis (25/2). Sementara itu, setelah 21 Februari 2021, kata Jon, pembentukan awan tidak semasif sebelumnya. "Satu hal yang secara alami, kami melihat ada perubahan, terutama parameter cuaca yang mengarahkan tidak terjadinya penumpukan awan di daerah Jabodetabek," kata Jon.
BPPT: Tak ada penumpukan awan di Jabodetabek setelah modifikasi cuaca
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Jon Arifian mengatakan, ada perubahan bentuk awan di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) setelah program modifikasi cuaca dilaksanakan. Adapun program modifikasi cuaca dimulai pada Minggu (21/2), yakni dengan menebar garam dari atas atas pantai timur Lampung, Selat Sunda, Ujung Kulon, sampai ke perairan selatan Provinsi Banten. "Sebelum tanggal 20 Februari (2021), pembentukan awan di wilayah Jabodetabek itu cukup masif," ucap Jon kepada Kompas.com, Kamis (25/2). Sementara itu, setelah 21 Februari 2021, kata Jon, pembentukan awan tidak semasif sebelumnya. "Satu hal yang secara alami, kami melihat ada perubahan, terutama parameter cuaca yang mengarahkan tidak terjadinya penumpukan awan di daerah Jabodetabek," kata Jon.