BPPT tengah kembangkan tes kit berbasis PCR maupun rapid test



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa perkembangan pengembangan beberapa alkes (alat kesehatan) yang saat ini sangat dibutuhkan dalam rangka penanganan Covid-19, khususnya portable ventilator dan satu lagi adalah tes kit.

“Mengenai test kit, ada 2 test kit baik yang berbasis PCR maupun yang rapid test. Untuk rapid test kami sudah laporkan kepada Bapak Presiden (bahwa) 1,5 bulan dari sekarang atau 6 minggu dari sekarang,” ujar Menristek usai mengikuti Rapat Terbatas, Rabu (15/4) dilansir dari laman Setkab.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Kota Bekasi jadi prioritas penanganan Covid-19 di Jawa Barat


Rencananya, menurut Menristek, sudah ada 100 ribu unit rapid test yang merupakan hasil kerja sama dari BPPT, UGM yang kemudian diproduksi oleh PT Hematika di Yogyakarta dan nanti sudah akan diproduksi lagi dalam jumlah yang lebih besar lagi untuk kebutuhan rapid test dalam rangka penanganan Covid-19.

“Untuk yang PCR, ini kerja sama antara BPPT dengan startup Nusantics dan PT Biofarma. Rencananya pengujian di BPOM dan Kementerian Kesehatan, dan setelahnya tentunya akan dilakukan produksi yang akan dilakukan oleh PT Biofarma,” urai Kepala BRIN.

Dengan demikian, Menristek sampaikan tidak lama lagi Indonesia akan punya PCR test kit yang basisnya adalah virus yang merupakan local transmission atau virus Covid-19 yang terjadi di Indonesia jadi bukan yang berasal dari luar dan tentunya diharapkan bisa meningkatkan akurasi dari pengujian PCR tersebut.

Untuk portable ventilator, Menristek sampaikan bahwa ventilator yang saat ini sedang diuji oleh Kementerian Kesehatan, dimana prototipenya sudah dibuat oleh tim yang dipimpin oleh BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi).

Baca Juga: Jumlah ODP naik lagi 19% dan mencapai 165.549 orang

“Rencananya minggu ini selesai pengujian di Kementerian Kesehatan dan kemudian masuk kepada produksi, di mana 2 perusahaan sudah siap memproduksi, yaitu PT Len Industri (BUMN) dan PT Poly Jaya Medikal (swasta) yang masing-masing mempunyai kapasitas memproduksi  sekitar 100 unit portable ventilator per minggu, masing-masing pabrik,” imbuh Menristek.

Editor: Yudho Winarto