JAKARTA. Rasio penggunaan dana simpanan masyarakat untuk kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di awal tahun ini menanjak dibanding akhir tahun lalu. Keterbatasan BPR menghimpun dana masyarakat menjadi penyebabnya. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan per Januari 2014, loan to deposit ratio (LDR) BPR mencapai 81,06%, lebih tinggi 2,22% dibanding bulan yang sama tahun lalu yang sebesar 78,84%. BPR di tahun lalu memang lebih cepat mengucurkan dana untuk kredit ketimbang menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Lihat saja, pertumbuhan kredit BPR tahun lalu sebesar 19,32% year on year menjadi Rp 60,19 triliun dari Rp 50,44 triliun. Sementara, pertumbuhan DPK hanya 15,17% menjadi Rp 62,46 triliun dari sebelumnya Rp 54,23 triliun.
BPR terbatas menghimpun dana masyarakat
JAKARTA. Rasio penggunaan dana simpanan masyarakat untuk kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di awal tahun ini menanjak dibanding akhir tahun lalu. Keterbatasan BPR menghimpun dana masyarakat menjadi penyebabnya. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan per Januari 2014, loan to deposit ratio (LDR) BPR mencapai 81,06%, lebih tinggi 2,22% dibanding bulan yang sama tahun lalu yang sebesar 78,84%. BPR di tahun lalu memang lebih cepat mengucurkan dana untuk kredit ketimbang menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Lihat saja, pertumbuhan kredit BPR tahun lalu sebesar 19,32% year on year menjadi Rp 60,19 triliun dari Rp 50,44 triliun. Sementara, pertumbuhan DPK hanya 15,17% menjadi Rp 62,46 triliun dari sebelumnya Rp 54,23 triliun.