JAKARTA. Untuk memetakan kondisi pertanian yang ada di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan sensus. Sensus ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap 10 tahun sekali. "Sensus akan dilakukan terhadap seluruh petani, baik di tingkat rumah tangga maupun perusahaan," ujar Kepala BPS Suryamin, Jumat (8/3) kepada KONTAN. Dalam menjalankan sensus ini, BPS menganggarkan dana sebesar Rp 1,9 triliun dan akan mengerahkan tenaga hingga 250.000 orang. Petugas sensus tersebut terlebih dahulu akan mendapatkan pembekalan dan pelatihan. Menurut Suryamin, sensus tahun ini akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan pada tanggal 1 Mei hingga 31 Mei, dengan target informasi untuk mengetahui pendapatan dan jumlah lengkap seluruh petani. Tahap kedua akan dilaksanakan pada November 2013. Pada tahap ini BPS ingin mengetahui lebih rinci data pendapatan para petani, termasuk luas lahan yang digarap. Sedangkan yang terakhir akan dilakukan pada Mei 2014, untuk mengetahui seperti apa struktur ongkos usaha setiap petani di Indonesia. Suryamin bilang, dengan melakukan sensus, pihaknya akan mengetahui secara detil potensi pertanian yang ada di Indonesia. Hal tersebut akan bermanfaat untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian, serta mencapai target swasembada pangan yang ditargetkan pemerintah. Menurutnya, pemerintah bisa menggunakan data tersebut sebagai acuan dalam menjalankan kebijakan. Sebab data yang akan diperoleh terdiri dari berbagai macam komoditas pertanian seperti hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan.
BPS akan mengadakan sensus petani
JAKARTA. Untuk memetakan kondisi pertanian yang ada di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan sensus. Sensus ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap 10 tahun sekali. "Sensus akan dilakukan terhadap seluruh petani, baik di tingkat rumah tangga maupun perusahaan," ujar Kepala BPS Suryamin, Jumat (8/3) kepada KONTAN. Dalam menjalankan sensus ini, BPS menganggarkan dana sebesar Rp 1,9 triliun dan akan mengerahkan tenaga hingga 250.000 orang. Petugas sensus tersebut terlebih dahulu akan mendapatkan pembekalan dan pelatihan. Menurut Suryamin, sensus tahun ini akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan pada tanggal 1 Mei hingga 31 Mei, dengan target informasi untuk mengetahui pendapatan dan jumlah lengkap seluruh petani. Tahap kedua akan dilaksanakan pada November 2013. Pada tahap ini BPS ingin mengetahui lebih rinci data pendapatan para petani, termasuk luas lahan yang digarap. Sedangkan yang terakhir akan dilakukan pada Mei 2014, untuk mengetahui seperti apa struktur ongkos usaha setiap petani di Indonesia. Suryamin bilang, dengan melakukan sensus, pihaknya akan mengetahui secara detil potensi pertanian yang ada di Indonesia. Hal tersebut akan bermanfaat untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian, serta mencapai target swasembada pangan yang ditargetkan pemerintah. Menurutnya, pemerintah bisa menggunakan data tersebut sebagai acuan dalam menjalankan kebijakan. Sebab data yang akan diperoleh terdiri dari berbagai macam komoditas pertanian seperti hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan.