BPS: angkutan barang domestik lewat laut turun 27,2% di 2010



JAKARTA. Angkutan barang dalam negeri yang menggunakan jalur laut pada tahun 2010 mengalami penurunan cukup signifikan. Hal itu terlihat dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) selama Januari hingga November 2010 yang menunjukkan penurunan 27,22% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Data BPS menyebutkan bahwa selama sebelas bulan itu angkutan barang dalam negeri melalui jalur laut hanya mencapai 99,9 juta ton. Penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang sejumlah 14,14%, dan Tanjung Perak sekitar 5,21%. Sebaliknya terjadi peningkatan di Pelabuhan Makassar 29,32%, Tanjung Priok 19,32%, dan Balikpapan 1,74%.Namun, Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Leon Muhammad masih mempertanyakan data itu. Dia memperkirakan data itu hanya diambil dari pelabuhan besar yang ada di Indonesia. Menurutnya, data dari BPS masih harus dibandingkan dengan data dari Kementerian Perhubungan. Sayangnya, ia belum bisa menyampaikan data terbaru dari Kemenhub.

"Tapi data BPS itu perlu diperjelas lagi apakah hanya pelabuhan besar saja atau semuanya," ungkap Leon, Selasa (4/1).Secara umum, Leon mengatakan angkutan barang dalam negeri pada tahun 2010 cukup baik. Penurunan justru terjadi pada barang masuk dari luar negeri karena pengaruh ekonomi regional yang melemah pada awal tahun lalu. Namun di akhir tahun kondisinya sudah kembali bergairah. Sementara Kahumas Pelindo III, Iwan Sabatini membantah terjadi penurunan arus barang di pelabuhan Tanjung Perak hingga 5,21%. Yang terjadi menurut Iwan justru kenaikan dari tahun sebelumnya terutama untuk angkutan barang domestik. Pada 2009 untuk peti kemas di Tanjung Perak mencapai 2,35 juta box, sedangkan angka di 2010 diperkirakan mencapai target sebesar 2,45 juta box.

Dengan kenaikan peti kemas itu menurut Iwan secara otomatis barang yang diangkut juga mengalami peningkatan. Sementara itu secara keseluruhan dari 18 cabang Pelindo III, peningkatan angkutan barang baik domestik dan internasional pada tahun 2010 mencapai 8%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini