BPS: April 2016, deflasi 0,45%



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,45% dibanding bulan sebelumnya. Ini merupakan deflasi terbesar dalam 17 tahun terakhir.

Dengan demikian, inflasi tahun kalender 2016 sebesar 0,16%. Sementara itu inflasi tahun ke tahun mencapai 3,6%.

Adapun inflasi komponen inti April 2016 sebesar 0,15%. Dengan demikian inflasi komponen inti tahun ke tahun mencapai sebesar 3,41%.


Pada April 2016, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,33%. Sementara itu, komponen harga yang bergejolak pada April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,22%.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, deflasi April 2016 ini merupakan deflasi terendah sejak April 2000 silam. Suryamin mengatakan, deflasi April tahun ini hanya kalah dengan April 1999 yang mengalami deflasi besar sebesar 0,68%.

"April ini terjadi deflasi menujukkan perkembangan harga komoditi bahan pokok ini terkendali," kata Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Senin (2/5).

Dari 82 kota IHK yang diamati, sebanyak kota 77 mengalami deflasi. Sedangkan lima kota sisanya mengalami inflasi.

Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,79% dan deflasi terendah terjadi di Singaraja sebesar 0,06%. Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Tarakan 0,45%.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,94%. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi 0,35%, dan kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar mengalami deflasi 0,13%.

Kelompok sandang mengalami inflasi 0,22%, kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,31%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga mengalami inflasi 0,03%, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi tinggi sebesar 1,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia