BPS: Biaya benih tanaman bawang merah capai 47%



KENDARI. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat komponen biaya produksi usaha bawang merah yang terbesar yakni biaya benih yang mencapai 46,77 persen.

Kepala BPS Sultra, Adi Nugroho, di Kendari, mengatakan total biaya produksi usaha tanaman bawang merah sebesar Rp79,7 juta untuk satu hektare lahan per musim tanam tahun 2014.

Biaya produksi tersebut meliputi biaya benih 46,77 persen, sewa lahan 15,01 persen, upah pekerja 30,69 persen, pupuk 2,99 persen, pestisida 0,03 persen, bahan bakar 0,01 persen dan biaya lainnya sebesar 4,50 persen.


Data BPS Sultra mencatat, nilai produksi tanaman bawang merah untuk satu hektare lahan permusim tanam tahun 2014 sebesar Rp105,6 juta.

"Jadi dengan hitungan tersebut, petani tanaman bawang merah untuk satu hektare lahan per musim tanam dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp25 juta,"ujar Kepala BPS Sultra itu.

Ia menambahkan, untuk tanaman holtikultura lainnya berupa tanaman cabai merah per hektare per misim tanam tahun 2014, nilai produksinya sebesar Rp55,9 juta dengan biaya produksi mencapai Rp48,7 juta, dimana biaya upah pekerja menjadi komponen terbesar dalam biaya produksi sebesar 61,33 persen.

Sedangkan, untuk tanaman cabai rawit per hektar per musim tanam tahun 2014, nilai produksinya dapat mencapai Rp32,2 juta dengan biaya produksi sebesar Rp26 juta.

Dimana, komponen biaya produksi usaha tanaman cabai rawit yang terbesar adalah biaya upah pekerja sebesar 72,84 persen.

Selain itu, biaya produksi lain yang juga relatif besar adalah pengeluaran anggaran untuk sewa lahan sebesar 9,13 persen, biaya benih 7,11 persen, pupuk 1,99 persen, pestisida 2,30 persen dan pengeluaran lainnya sebesar 5,53 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa