KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan April 2019 sebesar 0,44% atau secara tahunan 2,83%. Dengan demikian inflasi Januari-April 2019 tercatat 0,80%. "Catatan saya pada bahan makanan dan transportasi penyebab utamanya kenaikan tarif angkutan udara," jelas Kepala BPS Suhariyanto, Kamis (2/5). Angka inflasi tersebut lebih tinggi bila dibandingkan Maret 2019. Tercatat inflasi Maret 2019 sebesar 0,11% secara bulanan atau 2,48% secara tahunan. Sedangkan, inflasi April 2019 jauh lebih tinggi bila melihat tren inflasi pada periode yang sama di tahun 2017 dan 2018 yang masing-masing sebesar 0,09% dan 0,10%
Lebih lanjut, Suhariyanto menjelaskan penyebab utamanya antara lain karena harga bahan pangan yang mengalami inflasi 1,45% dengan andil 0,31% dan transportasi, komunikasi, jasa keuangan yang mengalami inflasi 0,28% dengan andil 0,05%. BPS mencatat harga bawang merah naik 22,93% dengan andil 0,13%, bawang putih naik 35% dengan andil 0,09%. Sisanya, yang menyebabkan inflasi adalah cabai merah 0,07%, telor ayam ras dan tomat sayur dengan andil 0,02%. Sedangkan kenaikan harga tiket pesawat terjadi di 39 kota. Sementara itu, BPS juga mencatat adanya penurunan harga listrik paska bayar sebesar 0,22% sehingga menyumbang deflasi 0,06%. "Pada 1 Maret 2019 pemerintah memberi insentif harga listrik. Untuk yang pra bayar ter-
cover di Maret 2019 sedangkan paska bayar di April 2019," imbuh dia. Berdasarkan komponen, Suhariyanto menjelaskan inflasi April 2019 disebabkan oleh harga pangan bergejolak atau
volatile food sebesar 1,95% secara bulanan dengan andil 0,30%. Komoditasnya antara lain bawang merah, bawang putih, cabai merah telur ayam ras dan tomat sayur. Sedangkan beras menyumbang deflasi dengan andil 0,06%. BPS mencatat inflasi inti mencapai 0,17% secara bulanan atau 3,05% secara tahunan. Andilnya terhadap inflasi April 2019 sebesar 0,10%. " Inflasi inti masih bagus," jelas Suhariyanto. Sedangkan inflasi harga diatur pemerintah alias
administered price tercatat 0,16% secara bulanan atau 3,17% secara tahunan. Andil terhadap inflasi sebesar 0,04%.
Ke depan, Suhariyanto menjelaskan pemerintah perlu mewaspadai kenaikan harga di bulan Mei 2019. Sebab, berbeda dengan tahun lalu, Ramadhan jatuh pada awal bulan sehingga peningkatan menumpuk hanya di bulan Mei. Sedangkan tahun lalu kenaikan harga maupun permintaan tersebar dalam dua bulan. Pun dengan harga tiket pesawat yang bisa menyebabkan lonjakan inflasi mengingat akan ada lonjakan permintaan tiket saat lebaran. Dari 82 kota, BPS mencatat ada 77 kota yang mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Medan sebesar 1,30%, sedangkan deflasi terendah di Maumere sebesar 0,04%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .