KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah tiga bulan berturut-turut mengalami deflasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi inflasi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2020. Kepala BPS Suhariyanto menyebut, inflasi pada bulan lalu sebesar 0,07% mom. Dengan demikian, inflasi tahun kalender (Januari 2020 - Oktober 2020) sebesar 0,95% ytd. Dan inflasi secara tahunan tercatat sebesar 1,44% yoy.
Inflasi Oktober dipicu oleh naiknya sebagian besar komponen yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman. "Inflasi secara tahunan memang meningkat dari September 2020 yang sebesar 1,42% yoy. Tetapi, dengan catatan kalau dibadningkan posisi bulan Oktober 2019, inflasi pada Oktober 2020 ini tergolong masih lebih rendah," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (2/11).
Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia masih memburuk di level 47,8 pada Oktober 2020 Suhariyanto menjelaskan, inflasi pada bulan Oktober 2020 tersebut didorong oleh peningkatan harga beberapa komoditas. Seperti cabai merah dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,09% mom, bawang merah dengan andil 0,02%, serta minyak goreng dengan andil 0,09%. Akan tetapi, BPS juga menemukan ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi, seperti komoditas telur ayam ras dengan andil terhadap deflasi sebesar 0,02%, juga daging ayam ras dan beberapa jenis buah-buahan yang memberi andil pada deflasi sebesar 0,01%. Selain itu, ada juga penurunan harga transportasi yang mengalami deflasi sebesar 0,14% mom dan menyumbang deflasi sebesar 0,02% mom. Komoditas yang dominan memberi andil deflasi pada kelompok ini adalah tarif angkutan udara yang memberi andil sebesar 0,05% terhadap deflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi