BPS catat luas panen padi 2020 mencapai 10,66 juta hektare



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luas panen padi pada 2020 seluas 10,66 juta hektare (ha), angka ini lebih rendah dari luas panen padi 2019 yang sebesar 10,68 juta ha.

"Kalaupun ada penurunan sangat tipis sekali 0,19%, ini terjadi karena karena pada awal musim tanam tahun 2020 yang lalu terjadi curah hujan yang cukup tinggi," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (1/3).

Menurut Suhariyanto, berdasarkan data yang didapat, curah hujan yang tinggi turut berdampak pada pertanaman padi. Hal ini bida dilihat dari luas panen pada Februari-Maret 2020 yang masing-masing seluas 470.000 ha dan 1,19 juta ha, lebih rendah dibandingkan Feruari-Maret 2019 yang masing-masing seluas 730.000 ha dan 1,72 juta ha.


Meskipun luas panen padi di tahun 2020 turun, Suhariyanto mengatakan, produksi padi di tahun 2020 justru meningkat 0,08% atau dari 54,60 juta ton gabah kering giling (GKG) di 2019 menjadi 54,65 juta ton GKG di 2020.

Baca Juga: Jelang puasa, Kementan klaim ketersediaan bahan pangan aman

BPS mencatat,  kenaikan produksi padi terjadi pada subround Mei-Agustus yang produksinya mencapai 20,07 juta ton atau tumbu 6,04% dibandingkan periode sama 2019 dan pada September-Desember 2020 yang produksinya mencapai 14,59 juta ton GKG atau tumbuh 22,54% dibandingkan  September-Desember 2019.

Suhariyanto menerangkan, kenaikan produksi padi di 2020 ini disebabkan adanya kenaikan produktivitas di sejumlah provinsi.

Jika dilihat menurut provinsi, kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2020 terjadi di Provinsi Lampung, Jawa Timur, Banten, dan Sumatera Selatan. Tiga provinsi dengan total produksi padi tertinggi pada 2020 adalah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Sementara, tiga provinsi dengan produksi padi terendah adalah Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Papua Barat.

Adapun, realisasi luas panen padi sepanjang 2020 didapatkan berdasarkan hasil survei dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA).

Selanjutnya: Jumlah serapan beras Bulog hingga akhir Februari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat