BPS Catat Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) April 2022 Turun 0,56%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada April 2022 sebesar 108,64. Angka ini turun 0,56% dibanding NTUP pada bulan sebelumnya.

NTUP merupakan perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) dengan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Secara nasional, NTUP Januari – April 2022 lebih tinggi 4,80% dibandingkan NTUP Tahun 2021 pada periode yang sama.

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengungkapkan bahwa penurunan NTUP pada April 2022 disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) naik sebesar 0,06% lebih rendah daripada kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) khususnya indeks BPPBM yakni sebesar 0,62%.


“Untuk indeks harga yang diterima petani, penyumbangnya sama, yaitu kelapa sawit, jagung, sapi potong dan karet,” ujar Margo dalam konferensi pers secara virtual, Senin (9/5).

Baca Juga: Inflasi April 2022 Capai 0,95%, BPS: Tertinggi Sejak Januari 2017

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani, komoditas penyumbang yang mengalami kenaikan harganya adalah bensin, pupuk NPK, Urea dan upah yang sifatnya permanen.

Margo mengatakan, terdapat dua NTUP subsektor yang mengalami penurunan pada April 2022 jika dibandingkan pada bulan Maret 2022. Kedua subsektor itu antara lain subsektor tanaman pangan yang menurun 1,59% dan tercatat 97,69 atau pada bulan sebelumnya tercatat 99,26.

Kemudian penurunan selanjutnya terjadi pada subsektor hortikultura yang mengalami penurunan 2,77% atau tercatat 102,12 jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 105,03.

Sementara pada subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan sebesar 0,44% atau tercatat 135,39 jika dibandingkan pada Maret 2022 sebesar 134,79.

Baca Juga: Impor Tekstil Menjulang, KPPI Masih Selidiki Perpanjangan Safeguard

Subsektor peternakan juga meningkat 1,73% atau 101,69 dari sebelumnya 99,96. Begitu juga dengan perikanan yang mengalami peningkatan 0,45% atau 107,77 jika dibandingkan sebelumnya sebesar 107,28.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli