KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Maret secara bulanan mengalami kenaikan. Inflasi pada periode laporan secara bulanan naik menjadi 0,18%
month on month (MoM). Sementara itu, jika dilihat secara tahunan, inflasi turun menjadi 4,97%
year on year (YoY). Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan, pada periode laporan terjadi inflasi di 65 kota dan deflasi di 25 kota.
Menurutnya dari 65 kota tersebut, 48 kota di antaranya memiliki angka inflasi di atas inflasi nasional, dan 17 kota lainnya berada di level inflasi nasional. “Pada saat yang sama sebanyak 25 kota mengalami deflasi,” tutur Pudji dalam konferensi pers rilis BPS, Selasa (3/4).
Baca Juga: BPS Catat Inflasi Maret 2023 Sebesar 0,18% Adapun di Pulau Sumatra, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,70%, dan deflasi terdalam terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar -0,91%. Di Pulau Jawa inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,67%, dan deflasi terdalam di Kota Bandung -1,50%. Kemudian, di Kalimantan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung 0,93% dan inflasi terendah di Kota Pontianak sebesar 0,04%. Di Pulau Bali Nusa Tenggara inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 1,30%, dan deflasi terdalam di Kota Bima -0,13%. Selanjutnya, di Pulau Maluku inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 0,92%, deflasi terdalam terjadi di Kota Ternate sebesar -1,26%. Di Pulau Sulawesi inflasi tertinggi terjadi di Kota Parepare dan Luwuk sebesar 0,88%, dan deflasi terdalam terjadi di Mamaju sebesar 0,05%.
Baca Juga: Mayoritas Bursa Asia Menguat di Awal Pekan Ini, Senin (3/4) Dari 65 kota, inflasi tertinggi berada di Kota Kupang yakni sebesar 1,30%. Komoditas penyumbangnya adalah tarif angkutan udara, biaya kontrak rumah, beras, daging babi, kangkung, dan cabai merah. Sedangkan dari 25 kota, deflasi terdalam ada di Kota Bandung sebesar -1,50%, dengan penyumbang deflasi terbesar adalah tarif air PAM. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli